Maaf

1039 Words

"Jadi hari ini kita kembali ke Navendra Pak?" Aku memasuki ruangan. Dan Pak Raja mengangguk. "Kamu jangan lupakan semua barang-barang kamu." "Aku cuma bawa laptop doang sih, Pak." "Baguslah, kan repot kalau sudah sampai Navendra kamu harus kembali cuma gara-gara kelupaan barang." Dia meraih laptopku. "Biar saya bawakan." "Lalu aku bawa apa?" Sedikit protes karena tanganku yang kosong. Dia menoleh, "Kamu bawa hati saya saja." Tuh kan, dia itu memang kadang segila itu. Aku yang lemah ini ya dibuatnya tidak berdaya. Meski terus membangkang, tetap saja kedua pipiku merah dibuatnya. "Nanti di Navendra kita bakal jalan apa?" "Jalan hati." Dia itu jawabannya menyebalkan sekali. Aku berdecak, dan tetap mengikuti langkahnya. "Saya serius, Pak." Dia tersenyum dan menoleh. "Memangnya saya be

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD