Semua lelaki b******n

1058 Words

Hari ini, adalah hari sabtu. Jadi aku pulang ke rumah Papah Langit. Saat ini aku sedang berada di gerasi meletakkan motorku di sana. "Siang, Mbak Ratu!" Sapa si Amang tulang kebun. Aku pun memberikan senyum tipis dan membalas sapaannya. Memasuki ruang tamu, aku melihat ada yang mengobrol di ruang tamu. Aku mendekat dan mendengar kalimat mereka yang terdengar ramah. "Ah, saya mah cuma kerja di kantor orang Pak. Tapi saya selalu berdoa, kalau suatu saat nanti saya akan menjadi seperti Bapak," Ujar orang itu, membuatku semakin yakin kalau aku mengenal suaranya. "Saya juga dulu kerja sebagai karyawan biasa, akhirnya sekarang sudah jadi pemilik perusahaannya. Saya juga tidak menyangka akan seperti ini." Itu suara Papah Langit, aku pun semakin mendekat dan melihat kedua punggung laki-la

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD