Malam itu, atau tepatnya pagi buta setelah pulang dari Kediri, karena rencana yang di buatnya kembali di gagalkan oleh Dita, Chandra merasa amat marah pada dirinya sendiri. Karena terlalu bodoh hingga selalu kalah dengan Dita. Namun untuk kali ini dia menyerah untuk melakukan rencana lain yang berhubungan dengan Dita, hanya akan buang-buang waktu saja dan akan membuatnya makin rugi. Suatu ide gila muncul dipikiran Chandra, untuk menjual sawah orang tuanya di kampung, meski hanya itulah satu-satunya mata pencharian mereka. Dia tak peduli lagi pada mereka yang penting pernikahanya dengan Raisa berjalan lancar minggu depan. Setelah mendapatkan pembeli, langsung saja Chandra menemui Dita agar mau ke rumah sakit lebih pagi. Karena dia sudah tak sabar lagi mendapatkan uang dan juga mengurusi s

