Chapter 34

811 Words

Aku menemukan pohon itu. Sudah tua. Tapi dia masih berdiri kokoh. Masih sanggup melindungiku dengan bayangannya. *** Terakhir, dia memeriksa pasien bernama Dahlan. Dilihatnya sudah ada si wanita anggun dengan jubah rumah sakit berwarna hijau. Wajahnya begitu pucat, garis matanya begitu gelap, dan membengkak. Nyata jika si wanita tersebut tidak bisa tidur dan terus-menerus menangis. Jemarinya memegang erat jemari si pasien. Pasien Dahlan sendiri sudah membuka matanya yang sayu. Pun begitu, ia menatap Kayonna tajam. Menelusuri wajah si dokter dengan seksama. Membuat Kayonna gugup seketika. Ini tidak pernah. Kayonna tidak pernah terintimidasi pasiennya sendiri. "Pagi, Dokter Kayonna." Sapaan ramah Soraya, membuat hati Kayonna berdesir. Tatapan Kayonna berpindah pada Soraya. "Pagi." Kayo

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD