POV Dewi
Begitu tangis seorang bayi memenuhi ruangan, Alen menangis sambil memeluk diriku.
"Terima kasih kerja kerasnya. Terima kasih sudah melahirkan balon dan bertahan selama ini!" ucapnya di tengah air mata dan keringat yang membasahi tubuhnya akibat ikut tegang dengan persalinan yang aku jalani.
Kehebohan berlangsung di ruang persalinan, semua orang tersenyum melihat reaksi Alen. Wajah pucat pasi dengan napasnya yang juga ikut mengerang bersamaku saat persalinan serta ucapannya yang berulang kali mengatakan jika balon akan meletus.
Apa yang Alen lakukan seakan membuatku merasa jika sebenarnya yang aku lahirkan tampak seperti anaknya dan bukan anak dari Wildan. Perhatian yang Alen curahkan benar-benar luar biasa. Ia bak malaikat yang berhati tulus, melakukan yang terbaik dalam se
