Gembira memasuki kamarnya dengan tubuh bergetar hebat. Kejadian yang baru saja ia alami mengingatkannya dengan kejadian kelamnya berbulan-bulan lalu. Ia sama sekali tidak merasa tersanjung, Sultan berniat merasainya. Karena Gembira sangat paham, jika lelaki itu hanya terbawa suasana heningnya malam.
Gembira menuju kamar mandi, membasahi wajahnya dari kran air yang ia biarkan menyala. Setelahnya ia memandangi wajahnya pada cermin. Terlihat jelas bayangan hitam di bawah sepasang matanya, karena sudah beberapa hari ini ia kesulitan tidur. Beberapa jerawat juga tumbuh di beberapa sisi wajahnya. Rambutnya terlihat kusut, karena sudah beberapa hari pula ia tidak menyisir. Entah mengapa, beberapa hari ini ia sedang tak ingin bersolek, bahkan hanya sekadar menyisir rambut.
Gembira kembali ke kam
