Prolog

728 Words
K-kak Adit ?" "Ngapain lagi kakak di ketempat kerja aku ?" "Coba kamu lihat berapa kali aku telepon kamu dan wa kamu An tapi tidak di tanggapi sama sekali tega kamu Andini." "Kak, kalau Kakak mau bahas urusan pribadi tentang aku dan Kakak disini, silahkan Kakak pergi dari rumah sakit ini, tolong Kak, please jangan libatkan urusan pribadi dengan urusan pekerjaan ku lagi Kak..! " "Sudah cukup kakak jadi pasien pura-pura ku lagi kak, sekarang nama siapa lagi hari ini yang kakak jual ?" " Andini Prasetya Mari kita menikah ?" "Astaga apa yang Kakak bilang barusan kak, ngajak aku NIKAH ?" Andini menaiki intonasi suaranya tanpa berpikir panjang. "Kak, Kamu tuh udah punya tunangan Kamu tuh sadar diri nggak usah serakah jadi manusia, tolong nggak usah datang kesini dan menganggu aktivitas aku lagi. Dan jangan libatkan urusan pekerjaan ku dengan dirimu lagi Kak, nggak usah ngejar aku lagi Kak semoga Kakak ngerti maksud ucapan aku ini. Aku juga harus bilang sama Kakak sepertinya sudah cukup tujuh tahun waktu itu Kakak memporak porandakan hati ku dengan kata-kata mu Kak dan dengan seenaknya kakak hadir kembali dan pergi begitu saja lagi." Kini mereka berdua sedang berada di taman rumah sakit tempat Andini selalu datangi itu. " Please.. Andini, Kamu mau kan nikah sama aku dan Cinta untuk Aditya masih adakan di hatimu An?" "Tolong ya kak, bercanda kamu kali ini nggak lucu sama sekali !" "Please An, dengerin penjelasan aku dulu, kamu akan mengerti setelah aku menjelaskan semuanya sama kamu An." "Nggak ada yang perlu dijelaskan lagi, itu udah jelas semuanya, kakak udah punya TUNANGAN." Aku menekankan kata tunangan agar dia paham bagaimana bisa dia melamarku disaat dia masih tunangan sama orang lain dasar b******k. "Terus kamu rela aku nikah sama orang lain dan kamu mau menikah sama Dokter b******k itu An?" "Asal kamu tahu Mina, aku pernah melihat dia jalan sama cewek lain dan itu adalah orang terdekat kamu sendiri " "KAK ADIT... !" "Jaga ucapan kakak" Andini semakin marah dengan tuduhan pacarnya bersama cewek lain. "Kak kita udah punya pasangan masing-masing Kak, seharusnya Kakak bersyukur tidak diganggu sam aku lagi, bukannya Kakak benci sama aku waktu dulu, dan aku ini cuma masa lalu Kakak yang tak harus Kakak ingat lagi. " Andini, aku kan udah minta maaf waktu itu jangan di ungkit lagi An." "Aku takut Kak, ibaratnya baca buku dua kali endingnya bakalan sama. Aku takut Kakak nyakitin perasaan aku lagi." "An, ketika kita mengulang membaca buku yang sama kita jadi lebih tahu masing-masing dari kita An. Kita berdua bisa memulai kembali menciptakan kebahagiaan yang jauh lebih indah lagi." "Kak tapi Kakak udah punya tunangan aku udah punya pacar aku nggak bisa." "Aku pastikan gimana pun caranya kamu akan menjadi nyonya Aditya Sukma Ardiansyah, kini giliran aku yang akan mengejar mu dan aku akan buat Andini jatuh cinta lagi sama Aditya. Aku yakin Om Nanda pasti akan merestui hubungan kita berdua dari pada Dokter sialan itu. Aditya menyeringai dengan senyum manisnya kemudian meninggalkan Andini dalam kebekuan di taman rumah sakit ini. " dasar b******k !" "Aaggrrh Aditya sialan !" Kini pikiran Andini benar-benar kacau seharusnya dia yang menasehati dan memberikan konseling kepada orang lain kali ini ilmu Psikolognya tidak mampu menenangkan dirinya sendiri. Walaupun nama kak Adit selalu punya tempat tersendiri di hatinya, ucapan dia tadi sungguh di luar prediksi Andini sama sekali. Seharusnya aku senang dilamar oleh kak Adit tadi, tapi sekarang tidak karena dia sudah punya tunangan dan wanita itu serasi untuknya, aku pun sudah punya Mas Vino. Kenapa untuk ke sekian kalinya kamu mengacaukan hati ku lagi kak ? Mau kamu apa sih ? Lalu kenapa dia melamarku sedangkan dia sudah punya tunangan ? Aditya ngeselin, dasar b******k ! Umpatan dan cacian dari mulut Andini dilontarkan untuk Adit. Kini dia menjambak rambutnya sendiri karena frustasi. Duuh Please Andini jangan nangis seperti dulu lagi ! Aditya memang b******k ! Anin mengumam pelan dan mengipas wajahnya dengan tangan agar dia tidak menitikkan air matanya. Kak Adit bagaimana mungkin kamu bisa ingin kembali menggenggam tangan ini kembali, sedang tangan ini yang dulunya Kakak pernah melepaskannya begitu saja. Anin kembali membatin sambil menatap langit siang ini. *** Andini sudah mulai curiga dengan sikap kekasihnya yang tiba-tiba tidak seperti dulu lagi dan hari ini dia menyaksikan sendiri apa yang kekasihnya lakukan dibelakangnya. Andini memergoki Dokter Vino bersama sahabat Andini sendiri sedang bercinta di ruangannya "MAS... !" ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD