Syaqila terisak perlahan lalu sesegukan sampai terbatuk kecil dengan memukuk-mukul dadanya yang sesak. Tangisnya pecah begitu saja dengan suaranya yang memenuhi ruangannya. Wisnu mendekat dan menarik tubuh gadis itu dalam pelukannya, menepuk-nepuk bahu Syaqila menangkan. "Jangan salahin diri kamu sendiri .... ini bukan salah kamu, bukan salah kamu." Ulang pemuda itu yang membuat Syaqila makin menenggelamkan wajahnya pada d**a Wisnu yang memejamkan matanya yang mengembun. "Nangis sepuasnya sekarang, lepasin semua yang kamu tahan sedari tadi ... dan ingat, ini bukan salah kamu." Kata Wisnu menepuk-nepuk kepala belakang Syaqila pelan, "jangan ngerasa sendirian, aku akan selalu ada bersama kamu." Tambahnya lagi membuat Syaqila makin sesegukan dalam dengan kedua tangannya yang mencengkram su

