bab 19

1285 Words

Zia sedang menunggu jemputan Barly, bahkan Ana dan bi Juju juga sudah bersiap-siap. Alfa melihatnya dengan prihatin, ia menjambak rambutnya frustasi. Otaknya berfikir keras agar ia mampu untuk mempertahankan rumah tangganya yang sudah kacau balau. "Zia, apa kamu yakin akan dengan keputusan kamu untuk tetap berpisah dengan aku?" Alfa yang berada di samping Zia tiba-tiba bertanya seperti itu. "Mas, sudahlah ini terlalu pagi untuk membahas masalah seperti itu." "Tapi, Zia ...." "Lebih baik kamu urus calon bayi kamu." "Bayi?" tanya Alfa memastikan pendengarannya masih baik-baik saja. "Hem, bukannya perempuan selingkuhanmu itu sedang hamil?" Wajah Alfa menjadi pucat pasi, ia tidak mampu berkata-katab lagi. Pikirannya kini dipenuhi dengan perkataan Zia, mana mungkin Dea hamil? itu yang be

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD