Keesokan sore harinya Jun dan Sari berangkat ke kota Banyu Harum berduaan untuk menghadiri pesta ulang tahun Nyonya besar Pradana. Kedua orang tua Sari sudah berangkat terlebih dahulu karena ingin menyapa kerabat mereka yang tentunya banyak berdatangan dari berbagai kota. Sementara Mahes rencananya juga datang, tapi dia memilih langsung saja ke Banyu Harum tanpa mampir ke Genting. Karena Mahes memilih menaiki kereta api kelas eksekutif Mutiara Barat dari Surabaya ke Banyu Harum untuk mempersingkat waktu dan menghemat tenaganya. "Kamu gak dingin pakai baju begitu?" tanya Jun sambil melirik Sari yang duduk di passenger seat sebelahnya. Gadis itu terlihat sedang menyilangkan kedua lengan di bagian depan tubuh mungilnya, sambil sesekali menggosok-gosokkan kedua telapak tangan. "Iya lumayan

