Sari meletakkan dokumen-dokumen rumah sakit yang telah dibacanya di meja. Memilahnya mana yang telah selesai dibaca dan tandatangani, mana yang masih harus dibaca ulang dan mana yang belum sempat dia baca menjadi tiga tumpukan tersendiri. Kemudian gadis itu beranjak dari kursi empuknya, singasana direktur rumah sakit Hartanto Medika cabang Surabaya.
Sari beranjak ke salah satu sisi ruangan yang terbuat dari kaca super lebar. Sisi yang menampakkan keadaan di luaran gedung yang terlihat gelap. Sudah cukup malam sepertinya, langit sudah berwarna kelabu dengan bertabur bintang- bintang. Serta cahaya dari bulan sabit yang menyembul malu-malu di balik awan tebal. Pemandangan malam yang indah namun syahdu, membuat suasana hati Sari jadi ikut dilingkupi oleh mendung kesedihan.
"Kamu ada dimana
