"Haaaah?" Laras sangat kaget mendengar ucapan Mahes. Seakan tak dapat mempercayai indera pendengarannya sendiri. "Ras kamu sudah lama kenal sama aku kan? Kamu juga sudah tahu aku ini orangnya kayak gimana kan?" Mahes memberanikan diri untuk meraih kedua jemari Laras yang diletakkan di atas meja, menggenggamnya erat-erat serta memberikan pandangan tepat ke arah mata gadis itu lekat-lekat. Mencoba untuk dapat menjelaskan tentang segala rasa yang telah lama tumbuh dan berkembang di dalam dadanya untuk seorang Larasati Pradana. "Iya, aku sudah mengenal dan tahu mas Mahes bahkan sejak masih kecil." Jawab Laras yang masih keheranan akan arah pembicaraan Mahes. Masa iya kakak sepupunya ini beneran mau menyatakan cinta kepada dirinya? Mau nembak? "Ras, aku ... sayang, sayang banget ... Aku c

