"Takdir tidak pernah adil. Kamu terjebak dalam arus yang jauh lebih kuat dari dirimu. Berjuang melawannya dan kamu akan tenggelam bukan hanya dirimu sendiri tetapi juga mereka yang mencoba menyelamatkanmu. Berenanglah dengan takdir agar kamu dapat bertahan." Sari mendengarkan sayup-sayup kata mutiara yang diucapkan oleh pembawa acara di radio yang sedang dia putar. Kata-kata yang seolah mewakili segala kegundahan di dalam jiwanya. Sari tersenyum puas mengamati hasil kerjaan yang baru dia selesaikan. Hasil kerja yang dia tekuni sejak pagi tadi, bukan urusan pekerjaan managerial rumah sakit Hartanto Medika sih. Melainkan keperluan urusan pribadinya, yakni mengemasi koper. Berkutat di kamar khususnya ruang direktur rumah sakit Hartanto Medika. Apa ini yang dinamakan kerempongan alami seor

