Empat belas jam berlalu dengan cepat, dan Danieru juga sudah tiba di Amerika. Pejalannya cukup jauh kali ini, ia bahkan belum menghabiskan waktu selama dua puluh empat jam di Jepang, lalu memutuskan untuk kembali demi istrinya. Danieru tak tahu bagaimana ia bisa mengkhawatirkan wanita itu secara berlebihan, hanya saja ... ia merasa hampa kala bayangan Camilla melintas di benaknya. Tidak pernah ia merasa seperti ini sebelumnya, tapi kali ini ... pikiran buruk sedang menari-nari. Dalam hening ia seakan mendengar wanita itu memanggil namanya, dan karena hal itu pula hatinya menjerit ... mengatakan rindu dan juga cinta. Rasa khawatir mulai melanda, rasa cemas yang sangat berlebihan juga segera mencekik dan meninggalkan luka. Sebenarnya ... ada apa? Danieru yang baru saja tiba di salah satu

