Setelah ditinggal oleh Danieru, Rachel merasa sangat kesepian. Wanita itu kemudian memutuskan untuk kembali ke rumah, dan menunggu Danieru pulang dari perjalanannya lagi. Semakin lama, sikap Danieru semakin membuatnya penasaran.
Pria itu mengucapkan cinta, tetapi entah kenapa terdengar datar baginya. Danieru seperti orang yang kehilangan banyak hal, mungkinkah ada sesuatu yang menyebabkan Danieru tidak merasa puas dengannya?
Rachel menghela napas panjang, ia tak bisa berpikir dengan jernih saat ini, hanya ada anggapan-anggapan buruk tentang Danieru dalam otaknya.
Kaki Rachel melangkah pelan, ia kini memutuskan untuk menuju ke kamar, dan juga beristirahat. ‘Sebentar lagi kami akan menikah, tapi ... kenapa rasanya hanya aku yang bahagia, tetapi dia tidak?’
Rachel menghentikan langkahnya
