‘Cinta bukanlah sesuatu yang selalu berakhir dengan menyenangkan, cinta juga sesuatu yang bisa memiliki akhir menyakitkan. Begitulah kenyataannya, tak akan ada yang bisa mengubah, apalagi mengusik.’ Saat ini seorang pria sedang duduk sambil tersenyum, ia memfokuskan tatapannya pada layar datar yang terletak di atas meja. Matanya memancarkan kasih sayang yang sangat besar, terlihat jika ada cinta yang begitu tulus di sana. Tempat itu sangat sunyi, tetapi baginya itu bukan masalah. Ia merasa tenang dan damai kala ada di tempat tersebut, hatinya tenteram, dan jiwanya terasa lebih hidup. “Kau sudah seperti orang gila, Zinan,” komentar Mac yang tiba-tiba saja masuk. Pria itu membawakan makanan untuk Zinan, dan bersedekap. “Makan, dan jangan banyak membantahnya. Aku tak pandai mengurusi pria

