Setelah menghabiskan waktunya dengan kedua orang tua, Camilla memutuskan untuk kembali ke mansion miliknya dan Danieru. Wanita itu tidak terlalu peduli pada tatapan Danieru yang sudah menunggunya di ruang tengah mansion, ia juga tidak menegur pria itu sama sekali. Sekarang pukul Sembilan malam, ia juga kembali diantarkan oleh sopir pribadi ayahnya. Dan Camilla juga merasa tak perlu menjelaskan ke mana ia pergi seharian ini. Danieru yang melihat tingkah istrinya hanya bisa mengusap wajah, ia kemudian menatap ke arah lain, memikirkan cara yang baik dan benar untuk memulai perbincangan dengan wanita itu. “Hah, dia masih begitu marah padaku,” keluh Danieru. Pria itu kemudian berdiri, ia segera menyusul Camilla yang sudah pasti memilih untuk masuk kamar. Langkah kaki Danieru dipacu agak c

