Setelah membicarakan banyak hal dengan Cancri, Camilla mulai memikirkan tentang hidupnya dan juga cintanya. Bohong jika dirinya tidak memikirkan Danieru, bohong juga jika ia mengatakan dirinya baik-baik saja. Wanita itu kini hanya bisa terpaku, menatap pada kolam bunga teratai yang ada di taman belakang, lalu menghela napasnya dengan begitu panjang. Ia ingat akan impiannya, ingat dengan bagaimana kehidupannya yang dulu sangatlah damai. “Seandainya saja bisa kembali,” gumam wanita itu. Tidak berapa lama Camilla langsung merebahkan tubuhnya, menatap langit sore yang begitu indah. Ia kemudian terpejam, dan saat angin sepoi berembus Camilla tersenyum kecil. “Tapi … aku juga tak tahu ke mana takdir akan membawaku setelah ini.” Wanita itu mendesah pasrah, permainan dunia sungguh kejam dan ju

