Tamu Tak Diundang

1159 Words

Jenazah Suamiku Bab 12 : Tamu Tak Diundang Kututup pintu rumah, lalu duduk merenung di dapur. Setelah pulang dari rumah Nyonya Hera tempo hari, perasaan ini semakin tak tenang saja. Seharusnya aku senang, kelurga almarhum masih ada dan mereka sangat baik kepada kami, tapi aku malah gelisah dan khawatir. "Wulan, kamu ada di rumah?" 'Tok-tok' "Wulan!" "Ada orang gak sih?" "Atau dia pergi lagi?!" Aku yang sekarang ini punya hoby melamun segera menoleh ke arah pintu saat terdengar bunyi ada orang di depannya. Dengan malas, aku segera melangkah menuju pintu dan membukanya. Dan ternyata Ibu dan Kak Wati--yang datang, dia kakak nomor 2. Kami lima bersaudara, aku anak terakhir alias anak bungsu yang biasanya paling disayang jika di keluarga orang lain, tapi dalam keluargaku malah paling d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD