13~

1060 Words

Shanum mengira jika Pedro hanya bercanda. Namun, sosok yang ada di hadapannya saat ini benar-benar nyata. Dia bahkan dapat menatap puas wajah Ozkhan yang tampan, tetapi datar. Hfuuh... 'Kenapa Tuan Ozkhan tidak mengabariku kalau dia akan datang ke sini?' benak Shanum bertanya-tanya sambil memandang pria bermantel hitam dengan tatanan rambut seperti biasa. Dari jarak kurang satu meter, parfum Ozkhan yang maskulin menggelitik penciuman Shanum, hingga tanpa sadar sekelebat adegan malam panas mereka pun terlintas di ingatan perempuan itu. Akan tetapi, suara berat Ozkhan membuyarkan lamunan Shanum. "Bagaimana kabarmu, Shanum?" Perempuan bermanik teduh itu terperanjat, segera tersadar dari lamunan kotornya. Ck! "Saya baik, Tuan. Sangat baik." Bibir Shanum tersenyum kaku. "Anda sendiri, bag

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD