29~

1020 Words

Sepulang dari kediaman sang mertua, Numa justru tidak langsung kembali ke rumahnya. Malam ini dia benar-benar sedang butuh hiburan karena sikap Ozkhan yang dingin padanya. Numa meminta sopir untuk mengantarnya ke apartemen seseorang yang selama ini menjadi tempat pelampiasannya. Seseorang yang pastinya selalu pandai menghiburnya. "Kamu bisa langsung pulang," kata Numa, sambil membuka pintu mobil lalu turun. *** "Kamu?" Keenan terpaku mendapati Numa tahu-tahu datang tanpa mengabarinya lebih dulu. Pria itu kebetulan baru saja selesai mandi dan masih mengenakan bathrobe. Aroma sabun menembus penciuman Numa. Wajah segar Keenan yang baru mandi membuat Numa terpesona sejenak. "Boleh aku masuk?" tanyanya. "Tentu. Masuklah." Keenan membuka pintu unitnya lebar-lebar—mempersilakan istri Ozkha

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD