Fiona mengerjap-ngerjapkan matanya perlahan. Selama beberapa saat pandangannya masih terasa buram sampai kemudian berangsur-angsur menjadi lebih jelas. Hal pertama yang Fiona lihat adalah langit-langit berwarna putih.
Sadar bahwa dirinya sedang berada di rumah sakit, Fiona lalu melihat perutnya masih besar dan utuh. Di tangannya pun ada jarum dan selang infus yang terpasang. Namun, tidak ada siapa-siapa yang menjaganya di ruangan naratama ini.
Fiona lalu mengingat-ingat apa yang sebenarnya terjadi serta alasannya kenapa bisa ada di sini. Saat teringat tentang Bagus yang mengetahui rahasianya, Fiona berharap apa yang terjadi hari ini hanyalah mimpi. Sayangnya semua itu nyata. Fiona harus menerima kenyataan kalau Bagus tahu hal-hal yang menjadi kartu mati wanita itu.
Tiba-tiba Fiona terin
