Prolog

328 Words
Ares tersenyum miring menatap sosok perempuan bergaun pengantin berwarna broken white dengan detail Swarovski yang kini berstatus sebagai istri sahnya tengah memunggungi Ares saat ini. Perempuan itu sedang kesulitan membuka resleting gaun pengantin yang sepertinya macet dan menyangkut pada korset yang dikenakannya. Ares dapat melihat jelas ekspresi Jani yang kesulitan dari cermin tinggi di hadapannya. Mungkin perempuan itu tidak menyadari bahwa Ares sudah selesai membersihkan diri dan tengah bersandar pada pintu kamar mandi sambil menikmati kesulitannya. "Hey Anjani—" "Nama saya Arjani, bukan Anjani." Jani menjawab pelan. Menyadari Ares sudah keluar dari kamar mandi, perempuan itu berbalik badan. Tidak ingin laki-laki itu melihat punggungnya yang setengah telanjang saat ini. "Iya siapa aja deh nama lo, Anjani atau Arjani terserah!” Ares melempar handuk yang semula bertengger di lehernya itu ke sembarang arah, lelaki itu kini bersedekap tangan dan menatap Jani, “Mau dibantuin buka risletingnya, nggak?" Ares bertanya dengan ekspresi menggoda. Ditatapnya tubuh Arjani dari atas ke bawah dengan tatapan mata lapar yang terlalu dibuat-buat. Sengaja untuk membuat kesal dan risih perempuan di hadapannya. Arjani menatap Ares dengan tatapan datar. Seolah menunggu kalimat selanjutnya yang akan Ares katakan. Entah kenapa, seolah tahu bahwa lelaki itu pasti akan meminta imbalan untuk tawarannya. "Gue bukain risleting lo tapi abis itu lo tidur sama gue, gimana? Tidurnya bukan bobo doang ya, tapi have s*x. Gue mau bikin lo mendesah di bawah kungkungan gue, gimana?" Ares tersenyum puas saat melihat Arjani hanya menatapnya lurus. Dalam hati berseru dengan sombongnya, Yes, pasti dia mau marah! "Iya." "HAH? Kok ‘Iya’, sih?" Ares menatap Arjani tidak terima. “Harusnya lo tuh nolak!” "Memangnya kenapa? Kan sudah sewajarnya suami istri melakukan hubungan badan." Jawaban datar Arjani seolah pukulan telak untuk Ares. Arjani bahkan menambahkan, “Lagi pula kata Ibu, tidak boleh menolak permintaan suami.” Shit. Di zaman seperti apa sih perempuan ini hidup dan tinggal? Bagaimana pemikiran seperti itu masih tertanam di kepalanya? Bukan hanya datar dan membosankan tetapi Ares sepertinya baru saja menikahi jelmaan kanebo kering. Alias, kaku banget! Sepertinya tanpa Ares berusaha merusaknya, pernikahan ini benar-benar akan menjadi kacau!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD