19.19: Nineteen

1224 Words

Pria berjenggot tipis itu terlihat gelisah sedari tadi dengan kedua kakinya yang bergerak-gerak menginjak lantai. Kedua tangannya saling bertautan erat lalu kembali dilepasnya lemah. Bibir bawahnya ia gigit kasar sampai terlihat ada titik darah segar di sana. Helaan nafasnya berulang kali terdengar sampai  ia kelelahan sendiri.  Ekor mata tajamnya menyapu semua koridor rumah sakit yang nampak remang-remang. Para penjaga ataupun pasien tidak berkeliaran lagi karena memang sudah tengah malam. Apalagi di luar sana hujan terdengar turun dengan derasnya. Dengan diiringi petir yang bersahutan di atas sana. "Ya Allooh.... " Azzam kembali menghela nafas gusar dengan beranjak berdiri, mengusap wajahnya kasar merasa bersalah mengingat kejadian tadi. Kejadian yang sama sekali tidak ia harapkan dala

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD