"Nia, jangan pergi. Kamu mau tinggal di mana?" Anggara mengekor sang adik kesayangan. "Terserah aku mau tinggal di mana. Memang Mas pikir aku gak bisa hidup tanpa bantuan kalian? Meski kalian ambil semua fasilitas, aku bisa kok hidup," sahut Dania sambil menuruni anak tangga. Ia berjalan lebih dahulu diikuti oleh Anggar. Sementara Damar di belakang mereka. "Ya Allah, Mas ... saya bilang juga apa. Jangan datang ke sini lagi. Mas itu cari mati aja," komentar security sambil menaiki tangga, menghampiri Damar. "Mari saya bantu." "Makasih, Pak," ujar Damar, tidak menolak saat pria itu memapahnya. Selain mendapat pukulan di wajah, Anggra pun mendaratkan tinjunya d perut. Semoga saja tidak ada tulang rusuk yang retak kali ini. "Nia, Mas ini belain kamu loh. Tapi malah kamu omelin juga " "Aku

