CHAPTER: 1

1463 Words
CHAPTER: 1 Biarkan semuanya berjalan Dengan sendirinya My Wife Is Sexy Varka bentar lagi mau tamat dan author engga tahu mau lanjut cerita yang mana, terlalu banyak cerita yang sangat terlambat update sehingga author harus baca ulang cerita sendiri agar ingat alurnya. Kalau ada typo di setiap cerita author tolong dimaafkan soalnya author masih amatiran dan author paling malas baca ulang cerita sendiri karena saat author baca cerita sendiri merasa aneh sendiri ceritanya beda saat baca komen para pembaca, "sedih author", "ceritanya bagus, lanjut, dll" tapi giliran baca cerita sendiri engga dapat nangis sama bagusnya malah ngerasa aneh dan pengen dihapus. Menurut para pembaca dari sekian banyak cerita author yang lama updatenya, cerita mana duluan yang mau update setelah varka update? Cerita paling banyak dukungan, author janji akan menyelesaikannya dalam waktu dekat jadi ayo dukung cerita yang kalian suka untuk update selanjutnya. Tania meletakkan makanan yang ia masak di meja makan besar yang mampu menampung hampir 50 orang tersebut. Tania menatap jam tangan di pergelangan tangan kanannya lalu berjalan menaiki tangga untuk mengambil tasnya dan pergi ke kantor. Tania berhenti menaiki tangga saat melihat Damian baru keluar dari kamarnya dengan kaos hitam dan celana pendek tak lupa wajah bantalnya namun tak membuat ketampanan bak dewa yunani yang di miliki Damian berkurang sedikit pun malah Damian terlihat sangat tampan. "Astaga, sadar Tania dia itu kekasih adikmu, kau tak boleh memiliki perasaan padanya" Manik mata Tania bertemu dengan manik mata Damian namun Tania langsung memutuskan kontak mata keduanya dan berjalan menaiki tangga memasuki kamarnya berusaha tak tahu keberadaan Damian. "Kau ingin kemana?" Langkah kaki Tania yang ingin menuruni tangga terhenti saat mendengar suara serak khas orang bangun tidur. "Kantor," jawab Tania seadanya lalu berjalan ke ruang makan dan memulai makan sarapannya secepat mungkin agar ia bisa menjauh dari Damian yang sekarang sudah duduk di depannya. "Di hari minggu?," tanya Damian dengan salah satu alis terangkat dan nada cemooh dalam pertanyaan membuat Tania berhenti memasukkan roti ke dalam mulutnya dan menatap tajam Damian. "Ku pikir pernikahan ini hanya sebagai permintaan terakhir adik tercintaku dalam diarynya namun sepertinya kau mulai melewati batas dan seakan menjadi suami yang cemburu dan posesif, ingat antara kau dan aku ada jurang besar yang tak akan bisa disatukan," ucap Tania menatap tajam Damian begitu pun Damian, keduanya saling menatap seakan siap membunuh satu sama lain dengan tatapan tajam keduanya. Tania berdiri sambil menenteng tasnya berjalan menuju pintu mansion namun langkahnya terhenti saat mendengar suara Damian. "Sepertinya kau salah tangkap nona, aku menanyakan hal itu agar kau tidak mempermalukanku dengan tingkah jalangmu itu karena aku tak mau hal itu akan mempengaruhi perusahaan dan nama baikku" My Wife Is Sexy Tania menghisap rokoknya dengan nikmat tak peduli bahwa setiap hisapan rokoknya adalah racun bagi tubuhnya karena bagi Tania rokok, alkohol, dan n*****a adalah duniannya. Tania yang dulu polos dan lugu sudah berubah menjadi wanita nakal saat Fania kembarannya dan ayahnya pergi meninggalkannya sendirian di dunia ini. Terlebih lagi setelah pernikahannya dengan damian bukannya tobat ia malah makin berani dengan memakai n*****a sebagai pelampiasan rasa sakitnya atas penderitaan yang selama ini ia derita. "Sudah tengah malam lebih baik aku pulang," ucap Tania setengah sadar lalu langsung meneguk satu botol vodka dalam sekali teguk sebagai penutup dari acara membunuh diri sendiri ini. Tania menggelengkan kepalanya berusaha menggapai kesadarannya sambil berjalan sempoyongan ke arah mobil sportnya. Tania tersenyum miring lalu menginjak gas dengan cepat mengemudi dengan kecepatan maksimum sambil menyalakan musik dj dan menari sendiri. "Aku bahagia," teriak Tania lalu mengambil obat-obatan telarang dari tas kecilnya dan memakannya dalam sekali teguk tak peduli bahwa obat telarang ini bisa membunuhnya suatu saat nanti. "Aahhhh damian ahhh" Tania sudah terbiasa dengan desahan menjijikan dari setiap wanita yang 'sexs' dengan damian sehingga ia terus menaiki tangga namun ia malah terjatuh lalu bangkit lagi. Tania berjalan ke kamar Damian dan membuka pintu kamar Damian, hal menjijikan langsung terlihat oleh mata tajamnya. Tania tadinya ingin pergi ke kamarnya dan berusaha tak peduli akan apa yang dilalukan Damian namun saat melihat foto-foto adiknya fania, membuat darah Tania mendidih saat mengingat Damian selingkuh dari mendiang adiknya yang begitu mencintai si b******k itu. "Damian." Damian menoleh ke samping dan kaget saat melihat Tania sedang berjalan sempoyongan ke arahnya membuat Damian buru-buru memakai boxernya tak peduli pada w***********g yang sedang telanjang di ranjangnya. "Kau mabuk lagi?," tanya Damian menatap tajam jalang kecil Tania. "Plakkkk" "Kau jahat, kau selingkuh dari Fania kau bilang kau mencintai Fania dengan nyawamu namun kau malah tidur dengan jalang ini, kau pembohong dasar b******k," cerocos Tania memukul pelan d**a bidang telanjang Damian karena tenaganya yang sudah tak ada. Damian memberi tatapan tajamnya pada jalang bayarannya yang sedang menonton keduanya dan jalang itu pun langsung pergi karena takut akan tatapan elang tajam itu tentu setelah mengambil bayarannya. "Kembali ke kamarmu Tania, aku lelah ingin tidur" "Aku tidak mau, kau harus jelaskan kenapa kau selingkuh dari adikku, adikku bahkan lebih memilih mati ketimbang menikah dengan pria lain tapi kau malah melakukan sexs dengan jalang-jalang itu!," ucap Tania setengah sadar bahkan tania melihat damian menjadi dua namun ia berusaha tetap sadar. "Kau mabuk Tania, cepat kembali ke kamarmu sebelum aku menendangmu dari sini," ucap Damian lalu mendorong tubuh mungil Tania keluar dari kamarnya namun Tania malah memeluk tubuh atletisnya membuat tubuh Damian diam mematung. Tania memeluk erat tubuh besar damian dengan tangan mungilnya lalu mengangkat wajahnya dan menatap mata tajam elang milik Damian. Entah siapa yang memulainya namun bibir keduanya sudah menyatu dan saling melumat satu sama lain mencari kenikmatan surga untuk mereka. "Fania aaahhh" Tania mendorong tubuh atletis Damian hingga ciuman keduanya terlepas lalu berjalan sempoyongan keluar dari kamar laknat ini membuat Damian kaget dan kesal karena perlakuan Tania yang seenaknya telah membangunkan adiknya namun malah pergi meninggalkannya begitu saja. Tania memasuki kamarnya dan menutup serta mengunci rapat-rapat pintu kamarnya lalu jatuh merosot di depan pintu menatap kosong ke arah foto besar dua gadis cantik kembar yang tersenyum ke arah mereka. Tanpa Tania sadari air mata menetes di kedua pipi tirusnya, tania tak tahu ini air mata karena ia rindu pada Fania atau karena Damian menyebut nama adiknya saat berciuman dengannya. Sakit dan perih, namun Tania tahu selamanya hanya nama Fania yang terukir di hati Damian tak ada yang lain walaupun sekarang status istri Damian adalah dirinya. Tania berjalan ke kasur king sizenya lalu mengambil foto dari laci dan menatap foto itu dengan mata berkaca-kaca, foto itu adalah foto pernikahannya dengan Damian lalu Tania mengambil pematik dan membakar foto itu hanya foto dirinya yang terbakar. Tania mengambil salah satu foto fania dan ia lem foto fania dan damian lalu ia menempelkannya di dinding atas kasur agar ia ingat dimana posisinya dalam pernikahan ini dan melupakan kejadian hari ini lalu besoknya ia akan kembali menjadi Tania yang dingin dan selalu berkata pedas. My Wife Is Sexy Damian keluar dari kamarnya sambil membenarkan dasi dan jasnya lalu berjalan menuruni tangga namun ia kaget saat para pelayan yang menyiapkan sarapan biasanya Tania yang melakukan hal itu sejak pernikahan mereka. "Tania kemana?" Damian bisa melihat raut wajah kaget para pelayan namun mereka langsung menunduk takut, apa ia semenyeramkan itu?. "Nyonya masih di kamarnya tuan, kami sudah mengetuk pintu kamarnya berkali-kali namun tak ada sahutan dari nyonya," jawab salah satu pelayan itu lalu Damian melihat jam tangannya dan sudah jam delapan biasanya Tania sudah bangun dari jam 05.00 untuk olahraga pagi namun sekarang tania belum bangun. Damian lalu pergi meninggalkan para pelayan tanpa berkata apapun, Damian berjalan menaiki tangga ke arah kamar Tania. Damian membuka pintu kamar Tania tanpa permisi, lagi pula inikan rumahnya jadi ia bebas melakukan apapun. Pecahan kaca, rokok, minuman, pakaian berserakan, kasur yang berantakan membuat kepala Damian ingin pecah hanya dengan melihatnya. Damian berjalan pelan-pelan dan berhati-hati takut ada serpihan kaca yang mengenai sepatunya namun langkahnya terhenti saat merasa kakinya menginjak sesuatu membuatnya melihat ke bawah dan ada obat-obatan berwarna putih dalam bentuk pil. Damian mengambil obat tersebut dan sungguh ia tidak percaya saat melihat namanya, meskipun bukan pemakai namun Damian adalah pengusaha obat telarang terbesar di dunia dan ia paham obat apa ini. Rahang Damian mengeras tanpa sadar tangannya meremas obat-obatan itu hingga menjadi butir-butir halus tanpa berkata apa-apa Damian langsung menghampiri Tania yang sedang tidur di bawah selimut dengan wajah dan tubuhnya yang tertutup selimut. Damian langsung menyibak selimut itu, tadinya Damian akan berteriak agar Tania bangun semua amarahnya menguap di udara saat melihat tubuh dan bibir Tania yang pucat dan yang lebih parah mulut Tania yang mengeluarkan busa putih. "TANIA," teriak Damian lalu memeluk tubuh mungil yang hanya berbalut bra dan celana dalam berwarna hitam, sungguh Damian benci pada satu kebiasaan aneh Tania yaitu membuka pakaiannya sendiri tanpa sadar saat tidur. "Tania bangun tan tania, ini saya damian tania, tania bangun" Damian merasa percuma memanggil Tania dan Damian langsung menggendong tubuh mungil Tania setelah memakaikan pakaian yang lebih layak untuk Tania. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD