CHAPTER EIGHTEEN

1200 Words

“Al, kalau kamu lebih bisa tersenyum bersama dia, maka aku akan mundur. Bukan karena menyerah, tapi kebahagiaan kamu alasannya.” . . . Alfaro menatap Bella sambil tersenyum, "Sangat." Bella menyilangkan kedua tangannya, "Yaudah sana!" "Huh?" Alfaro mengerutkan dahinya, kebingungan. "Sana samperin dia! Kamu gak lihat mukanya pucat banget. Dia kelihatan sakit. Dasar gak peka." "Terus kamu gimana?" "Aku?" Bella menunjuk dirinya, "Aku pulang sama Barga." "Enggak. Kamu gak boleh pulang sama Barga. Ayo! Aku antar kamu dulu, setelah itu baru aku ke rumah Cia." Bella tersenyum, lalu memeluk lengan Alfaro, "Setuju!" Setelah mengantar Bella pulang, Alfaro melajukan motornya menuju rumah Cia. Tak butuh waktu lama ia sudah sampai di rumah Cia. Seperti biasa, Pak Broto sang satpam sudah men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD