"Aku benar-benar berangkat ke Kota Silline besok?!" pekik Alexa kegirangan. Arthur yang sebelumnya sedang fokus membaca berkas di atas mejanya dibuat mendongak kesal karena kebisingan Alexa. Kening pria itu mengerut, alisnya mengerucut tajam. "Jika kau tetap berisik, aku akan membuangmu ke danau mistis!" sungut Arthur yang langsung dibalas cebikan bibir oleh Alexa. "Lempar saja. Lagipula kau juga akan memungutku lagi. Bukankah begitu, Yang Mulia?" Ucapan Alexa itu cukup menarik bagi Arthur. Pria itu menegakkan badan, menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi kerjanya seraya melipat kedua tangan di depan tubuh. "Bagaimana bisa ada orang memiliki kepercayaan diri seperti itu?" Alexa tersenyum lebar seraya menjentikkan jarinya. "Karena aku masih berguna bagimu. Benar, kan? Hm ... ka

