Wajah Vee langsung berubah sumringah mendengar itu. Ditatapnya sang majikan penuh binar bahagia. Tak hanya Vee, Calista pun tampak terkejut akan berita kedatangan Arthur. Pasalnya, ini adalah kali pertama kunjungan pria itu ke kediaman selir. Calista hendak bangkit ketika pintu terbuka, tetapi suara bariton seorang menginterupsi pergerakannya. "Tetap di sana!" Wajah Calista mendongak, bersitatap dengan Arthur sejenak, lantas menunduk hormat. "Maafkan hamba yang tak mampu memberi hormat dengan benar pada Anda." Arthur segera mengangguk, dengan isyarat mata, ia meminta Vee mengambilkan sebuah kursi. Arthur pun duduk di sana menatap pada Calista yang tampak tak enak hati. Arthur menatap jam di dinding sekilas sebelum menatap wanita di depannya. "Aku akan di sini untuk lima belas menit."

