Diizinkan atau tidak diizinkan, Alexa memiliki kendali penuh atas dirinya sendiri. Siapa bilang dia tidak bisa? Alexa sangat marah. Ia pikir, marahnya adalah karena Arthur tidak mengizinkannya pergi. Namun, lebih dari itu, alasan sebenarnya akan kemarahannya semata-mata karena Arthur berubah. Alexa tidak tahu jika ia bisa merasa sesedih ini. Sekarang Alexa mulai bertanya-tanya pada dirinya sendiri, siapa dia sebenarnya? Athea yang menjadi b***k cinta Arthur atau Athea baru dalam kuasa Alexa? Dug! Kaki Alexa tidak sengaja tersandung batu. Hal itu membuat Alexa memekik kesakitan. Air mata yang sebelumnya mengumpul di pelupuk mata kini lebur menjadi tetesan hujan yang tak diharapkan. Karena gengsi menunjukkan kesedihan yang berusaha ia simpan baik-baik, Alexa malah jadi marah-marah sendiri

