Di dalam mobil “Kau sudah mengirimnya kembali ke Jakarta duluan, ya?” tanya Liam sambil fokus mengendarai mobil. “Apa maksud kakak?” Sky seakan pura-pura tidak mengerti. “Maksudku pikiranmu itu!” sahut Liam. Sky pun tersenyum mendengar perkataan Liam. “Aku bukan sedang bercanda. Akhir-akhir ini, kau memang terlihat agak aneh. Kau kan nggak pernah salah dialog, tapi kali ini kau melakukan kesalahan, kau tidak tidur semalaman dan malam nyanyi-nyanyi,” ucap Liam. “Padahal katamu kau lelah, dan luka bahumu itu juga. Kau kan sudah latihan berkali-kali, tapi kau malah terpukul beneran, bukankah hal itu aneh?!” ucap Liam yang seakan mengerti semuanya. “Kakak sangat memperhatikan aku, ya.” Pembicaraan terhenti, ketika Liam sudah selesai memarkirkan mobil di parkiran rumah sakit. “Ceklek

