Chapter 8♡~

1981 Words
"Aku pikir ia sudah menikah hingga sekarang," suara merdu itu terdengar lembut apalagi ia baru saja keluar dari ruang meeting. Zixianna yang kini duduk di meja kerja miliknya apalagi wanita cantik itu melihat beberapa potret tentang Mevon dari salah satu orang kepercayaannya. Pemilik dari perusahaan Zix Department Co. Ltd. tersebut terlihat datar dengan beberapa info seputar Mevon dari New York. "Saya pikir Nona Muda Zixianna akan membawa Tuan Mevon kedalam produk kita tahun ini," suara nyaring serta lantang itu menginterupsi dengan Zixianna yang memang berencana akan ke Hongkong malam ini. Gelengan wajah bahkan kedua tangan menyilang itu kini menghias tubuh cantik wanita yang memimpin salah satu perusahaan kepemilikan keluarganya. Zixianna tersenyum manis dengan memperlihatkan bibir kecilnya itu terpoles lalu ia dengan cepat berpaling melihat asistant kepercayaannya. "Mevon ya? Apa wajahnya benar-benar sangat direkomendasikan sehingga ada perkataan seperti itu yang keluar? Aku hanya mendengar dan melihat kabarnya lewat pemilihan beberapa model untuk produk terbaru dalam waktu dekat," suara Zixianna kini terdengar melembut kembali. Ia bahkan tak ada nafsu untuk membicarakan mantan kekasihnya itu, tak habis pikir jika mantan kekasihnya kini menjadi pria besar dengan memiliki banyak nama di New York, kota besar di Amerika Serikat. Manik mata Zixianna kini menoleh lalu ia dengan cepat melihat beberapa pajangan di atas meja kerja tak lama beberapa jentikan jari itu mengarah ke pena miliknya yang naik turun dengan jari yg bermain pena hanya karena ia memikirkan ucapan beberapa team kepercayaannya. "Wajahnya memang maskulin tapi sudah lama aku tidak bertemu dengannya," bisiknya dengan Zixianna yang celetuk tak sengaja. "Anda berbicara apa Nona Muda Zixianna? Beberapa laporan hari ini Tuan Besar meminta saya untuk melaporkannya, jadwal anda sebentar lagi akan ke Hongkong jadi saya harus memastikan agar Tuan Besar tahu akan jadwal anda nona," suara itu kembali menyeru lalu dengan cepat Zixianna kembali menginterupsi. "Oh tidak, iya maksudku nanti aku akan pikirkan kembali lagipula nanti akan kubicarakan kepada ayah sepulang bekerja sebelum ke Hongkong aku akan kembali dulu lalu bertemu hanya untuk membicarakan ini," jawab Zixianna dengan suara datar. Wanita cantik itu kini berpaling apalagi jika bukan memikirkan salah satu putera Germano INC. pria yang pernah singgah di hatinya itu kini memiliki nama terkenal bahkan mendunia dengan karirnya. Jika ia bertemu dengan Mevon lalu berbicara dengan hubungan kerja sama sedangkan wanita itu tak ingin bertemu lagi dengan mantan kekasihnya tersebut, "Pilihan yang rumit." Tukasnya dengan mata nyalang apalagi Zixianna akan ke Hongkong malam ini. Beberapa jadwal di buat untuk Zixianna salah satu putri dari Zix Department CO. LTD. bahkan beberapa akses untuknya saat ini sedang di proses oleh ayahnya, Zixianna kini beranjak dari singgasananya lalu ia menyilangkan tangannya dengan perasaan resah. Keputusan yang memang harus dibuat secara matang apalagi ia bisa saja terbang dari Hongkong menuju Amerika Serikat demi bertemu mantan kekasihnya tersebut. "Nona Muda Zixianna," panggil seorang asistant disana. Wajah itu kini menoleh dengan memanggut panggilan tersebut tak lama dirinya keluar dari ruangan dengan Zixianna yang memang bersiap menuju Hongkong malam ini. "Jadwalnya masih di buat? Tidak apa-apa lagipula masih ada waktu sembaring berbicara kepada keluargaku," ucapnya dengan melihat jam tangan dari brand merk terkenal disana. Pergelangan tangan kiri miliknya terlihat imut apalagi ia memiliki jari-jari yang imut dengan kulit putih yang menghias. Las Vegas, Amerika Serikat. The Venetian Hotel di Las Vegas, suara mobil-mobil itu kini terdengar dengan beberapa koleksi mobil mewah salah satunya adalah MCKlaren series sport, salah satu lokasi yang persis seperti Venesia. "Sepertinya kau telat hari ini, Hector." Suara Tiron dengan melihat Hector yang datang dengan dua mobil lainnya. Yang ia pikir ia akan datang seorang diri apalagi Hector memang baru saja tiba dari berlibur dari luar negeri. Hector tersenyum ramah namun mimik wajah itu kini memiring dengan reaksi dari Tiron, "Ini adalah harimu bukan? Sepertinya Libertz tidak akan datang." Tiron Vidict kini berlanjut dengan terkekeh pria yang beranjak dewasa itu lantas meminum habis wine yang berada di tangannya. Segelas wine berwarna merah dengan Tiron yang mendengar ucapan sahabatnya Hector. "Sepertinya panjang umur," bisik Tiron dengan limosin yang datang. Siapa lagi jika bukan dua wanita yang mereka perbincangkan terlebih dengan Libertz yang memang tak ingin datang ke acara festival ini. Acara ini adalah milik Trevon terlebih dengan Irime yang menjemputnya secara paksa. "Aku tak akan memperhatikan penampilanku hari ini," suara Libertz dengan melihat Irime. Wanita itu lantas menuruni limosin berwarna hitam dengan design elegan yang memang di buat khusus oleh Keluarga Lectagione. "Kau sudah cantik lagipula kakak mu juga sudah tahu kau datang ke acara ini," jawab Irime dengan singkat. Wanita itu benar-benar menyembunyikan hubungannya bersama Mevon apalagi ia baru saja menemui Mevon selama Aslan keluar negeri. Wajah Irime kini terdiam sesaat lalu ia kembali tersenyum dengan membawa slingbag miliknya. Berbeda dengan Libertz yang kini membawa tas kecil dengan rambut panjang yang menghias, "Irime. Apa kau memiliki masalah? Sedari tadi kulihat kau selalu melamun, apa tadi? Mevon? Kenapa kau membahas Mevon di mansion, memangnya ada apa dengan pria itu?" Tanya Libertz dengan penasaran. Irime lalu tersadar dan menggeleng ia lantas menuruni limosin dengan cepat dengan di susul oleh Libertz, dari jauh Tiron tersenyum dengan melihat Hector. Pria itu menoleh dengan menutup pintu mobil mewahnya yang berwarna orange, ia tak percaya jika Tiron berhasil membawa seorang Libertz ke dalam pesta ulangtahunnya. Perayaan yang benar-benar berhasil. Suara terkekeh Damarovin kini menghampiri Tiron, pria itu menepuk pundak Tiron dengan melihat wajah cantik Libertz dari kejauhan. "Wanitamu datang," godanya dengan melihat dua wanita yang berjalan diantara beberapa komunitas mobil mewah tersebut. Bibir senyum miring kini menghias dari wajah Tiron, "Tidak mungkin ia tidak datang. Lagipula Irime sudah membuat perjanjian kepada kita jika ia akan datang. Kau tahu kan dunia model itu seperti apa? Tentu saja Irime datang." "Kau ingin mengucapkan sesuatu untuk Tiron?" Tanya Irime dengan melihat Libertz berdiri. Wanita itu tersenyum sinis dengan menatap getir wajah Tiron dari kejauhan, ini benar-benar tak habis di pikir jika ia akan datang ke perayaan pria yang ia tolak. Bahkan seorang Tiron benar-benar berani datang ke hadapan seorang Elcryzto kakaknya yang benar-benar ketat menjaganya di Keluarga Lectagione. "Pergilah ambil beberapa makanan. Aku akan menyusul lagipula sepertinya aku harus benar-benar menghampirinya," suara Libertz dengan tidak ada mood. Hari ini benar-benar sangat sukses Tuhan bermain dengannya, kakaknya yang membuatnya menangis karena saldo game di akunnya lalu dengan Irime yang menjemput paksa acara Tiron. Damarovin Blience pria itu kini membuka pakaiannya dengan menepuk pundak Tiron. "Kawan taruhannya aku terima dan aku kalah jadi aku akan melompat dengan telanjang setengah tubuh ke kolam renang dan memakan tiga piring pizza jumbo itu. Wanitamu benar-benar datang sekarang," bisik Damarovin dengan berjalan menjauh dari tempat Tiron berdiri. Terlebih Hector masih terdiam sesaat melihat Libertz berjalan menghampiri sahabatnya disana. "Hari ini sangat ramai. Aku datang kemari karena memang ingin datang saja, selamat merayakan harimu," ucap Libertz dengan berdiri di depan Tiron. Suara terkekeh yang keluar dari bibir tipis Tiron pun menyungging. Hanya itu? Bahkan Libertz benar-benar seksi dengan pakaian minim yang ia perlihatkan, penampilan yang benar-benar sempurna dengan Hector yang masih bertahan berdiri di dekat Tiron. "Aku tidak akan lama, mungkin Irime akan lama disini," Libertz kembali dengan melayangkan ucapannya. Wanita itu benar-benar ingin kembali pulang dengan melihat wajah Tiron. Jika bukan karena Irime mungkin aku tidak akan datang ke tempat ini, suasananya yang romantis saja bisa menjadi ramai dengan komunitas mobil mewah kepemilikan Tiron. Aku tak habis pikir jika aku datang ke acara pria yang aku tolak, sungguh ini membuat harga diriku dipertanyakan, gumam seorang Libertz dengan wajah yang tak mood hari ini. Hector lalu menambahkan percakapan disana ini adalah waktu yang terlalu lama apalagi ia mengenal sosok Elcryzto dengan baik. "Jika kau tidak ingin datang ke acara ini lebih baik datang sebentar lalu kembali, ingin pulang bersamaku?" Tanya Hector, pria itu benar-benar menginginkan Libertz kembali saja apalagi ini suasana yang benar-benar ramai dengan penampilan Libertz yang minim bahkan hanya dihiasi jaket bulu serigala berwarna abu-abu dari merk terkenal. Tiron lalu meletakkan minumannya lalu ia meletakkan tangannya di d**a seorang Hector. "Terlalu terburu-buru juga tidak baik bukan kawan? Lagipula ini adalah hariku dan waktunya kita bersenang-senang. Hari ini kau sangat cantik Libertz dan aku sangat senang dengan kehadiranmu. Ayolah Libertz, minum atau ingin bersenang-senang. Lagipula suasana romantis ini kau menginginkannya," suara Tiron dengan mencoba menggoda Libertz saat ini. Hector lalu memasang tubuhnya dengan tubuh kekarnya. Ia benar-benar seorang penjaga yang baik apalagi Libertz tahu jika Hector memiliki hubungan baik dengan kakaknya. "Jauh lebih baik jika ia bersamaku. Kemari Libertz," bisik Hector lalu ia menarik pergelangan tangan Libertz disana. Beberapa pertengkaran kecil itu berhasil mengambil pemandangan yang tak enak dari beberapa komunitas yang datang terlebih dengan suara musik alunan dj yang bermain di sana. Irama yang benar-benar membuat beberapa orang bersenang-senang dengan memasang minuman dan juga wajah cerah dari beberapa perkumpulan model dan juga mobil mewah. "Ada apa?" Tanya Irime dengan melihat beberapa temannya membicarakan suasana ricuh kecil itu. "Tidak tahu. Irime, bukankah itu adalah Libertz. Sepertinya Tiron benar-benar tidak kuasa hari ini. Ia sangat cantik apalagi Tiron memang mengincarnya." Irime lalu beranjak dari tempat duduknya. Sofa yang empuk terbuat dari bulu angsa berwarna hijau itu kini agak mengempis dengan beberapa lampu-lampu penerangan yang menghias seperti bintang-bintang malam di beberapa lokasi. Tempat yang persis Venesia ini benar-benar tersulap dengan sangat mewah apalagi dengan perayaan Tiron. Salah satu putra dari pengusaha terkaya, Irime lantas beranjak lalu ia mencoba menghampiri Hector. "Apa ada masalah?" Tanya Irime dengan melihat Libertz, wanita itu kini mengambil vodca dengan paksa lalu menuangkan minuman itu ke gelas kecil. Bau alkohol yang menyengat itu tak ia gubris dengan mulut kecilnya meneguk minuman alkohol kadar enam puluh persen itu. "Libertz, hentikan. Bisa-bisa kakak mu akan marah bahkan kau saja tak diizinkan meminum minuman yang berbau alkohol." Tak digubris dengan ucapan Irime dan wanita itu kini meneguk habis. Tak pernah memikirkan Elcryzto disaat seperti ini bahkan kakaknya saja berhasil membuatnya menangis hari ini. Tak peduli, walaupun itu dengan kakaknya sendiri. Suara terbatuk-batuk kini terdengar dengan Irime yang mengambil paksa gelas kecil itu. "Sudah kukatakan kau tidak boleh meminum ini, kakakmu pasti akan marah," suara keras dari Irime terdengar. Musik iringan dj itu masih terdengar jelas namun pipi memerah dari wajah cantik Libertz masih terlihat. "Kemarikan," paksa Libertz dengan mengambil gelas kecil itu kembali lalu ia menuangkan kembali minuman dengan tiga kali minuman yang sukses membuatnya kesal. Setengah botol bahkan Hector mengambil paksa botol vodka itu. "Pesan beberapa makanan saja dan minum orange juice lebih baik. Aku akan memesankannya untuk kita," suara Hector dengan terdengar disana. Anggukan Irime pun diterima dengan Irime yang memegang bahu Libertz yang hampir terjatuh. Wajah cantik itu menunduk lalu ia menoleh dengan paksa melihat Irime, Libertz dengan melihat wajah Irime pun berbicara, "aku mungkin tidak akan pulang malam ini." Irime duduk tepat di hadapan Libertz dengan memegangi slingbag miliknya. "Ada apa?" Tanyanya dengan melihat wajah sembab dari wajah cantik itu. Libertz menggeleng dengan cepat. "Tidak apa aku hanya ingin bermalam di sekitar sini. Mungkin besok pagi akan pulang, kau ingin bersama denganku?" Tanya Libertz melihat Irime. Sayangnya wanita itu kini menunduk lalu memikirkan keadaan Libertz ia pun hanya izin sebentar apalagi ia benar-benar sedang tidak ingin menginap di luar. "Tapi aku izin kepada orang mansion membawamu sebentar," ucap Irime singkat. "Tidak apa, akan aku atasi sendiri apalagi soal Elcryzto," jawab Libertz dengan datar. Beberapa makanan itu datang dengan Hector yang duduk di sebelah Libertz. Wanita itu membenarkan duduknya dengan melihat Hector yang mengambilkan beberapa makanan untuk adik dari teman baiknya tersebut. "Makan dulu," suara Hector dengan mengeluarkan roti isi daging sapi disana. Beberapa potongan daging sapi itu berisikan beberapa sayuran dan juga beberapa keju. Hector menawarkan dengan makanan yang sudah siap untuk di santap. "Tak perlu repot-repot sebenarnya," jawab Libertz dengan melihat Hector. Hector pun menunggu hingga adik Elcryzto itu mengambil roti yang ia pesankan untuknya. Dimakan sedikit dengan tatapan dari Hector untuk Libertz bahkan Irime menunggu ia memakan beberapa roti yang di persiapkan untuk Libertz. "Sudah dimakan dan jangan melihatku khawatir," ucap Libertz dengan meletakkan tas kecil bermerk gucci itu diatas meja dekat dengan beberapa menu makanan yang di pesankan Hector untuknya.

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD