Tepat saat itu, Milda datang membawa nampan kaca. Dia meletakkan dua cangkir teh kepada tamu-tamu Lucia. Lucia tidak lupa mengucapkan terima kasih pada Milda sebelum wanita paruh baya itu kembali menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda. Alexa mengambil cangkir tersebut dan memperhatikan cangkirnya dengan jeli. Well, tidak buruk pikirnya. “Aku jadi turut prihatin pada Kak Ian. Dia harus menanggung malu akibat istrinya.” Kak Ian? Lucia mengangkat sebelah alisnya samar. “Kamu salah paham,” ujar Lucia tenang. “Arthur di sini—” “Maaf, Bu Elvina. Ada orang mencurigakan di hari pertama letnan dan Bu Cia mengisi rumah ini. Maka dari itu, dia meminta tolong saya untuk menjaga rumah dan para wanita yang tinggal di sini selama dia pergi. Dan saya bersumpah, semalaman saya hanya berkeliling di lua

