Apa Kamu Mau Bunu Diri?

1248 Words

Beberapa hari kemudian, aku mendengar kabar dari Marisa, kalau orang tua tunangan Farel marah pada Pak Ali, karena membatalkan pernikahan. Beberapa hari Farel, tidak datang lagi ke rumah depan, aku hanya tinggal sama Eyang, Marisa juga beberapa kali datang untuk menerorku. Tapi hari itu Farel datang, dia bilang kalau libur. Farel menemaniku satu hari itu di rumah, matanya tidak pernah berhenti mengawasiku kemanapun aku melangkah membuatku jadi kikuk sendiri. Aku memang istrinya, tetapi setiap kali dia menatapku, aku selalu merasa tidak nyaman, aku berharap hatiku bisa terbuka dan menerima Farel selayaknya seorang suami. “Apa kamu ingin sesuatu?” “Tidak ada.” “Lalu apa yang kita lakukan hari ini?” tanya Farel. Aku melihat wajah Farel menyembunyikan sesuatu yang tidak bisa diungkakan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD