Pernikahan

2089 Words
#prolog "Saya terima nikah dan kawinnya Syahdinda Ryndu Larasati binti Wisnu yaguar dengan maskawin tersebut, tunai ...." Janji suci yang terdengar dari mulut Andrian Ramatha, pria paruh baya berusia 33 tahun terlintas di telinga para tamu undangan. Dan disaut hikmat dengan kata kata yang sering kita dengar yaitu "Sah!". Semua jelas terdengar di telinga Ryn, di momen penting yang seharusnya menjadi kenangan terindah di sepanjang hidupnya. Tapi ternyata membuat Ryn sangat tertekan. Hatinya hancur, menerima kenyataan bahwa dirinya harus menikah dengan lelaki pilihan orang tua, yang ternyata dia adalah saudara sepupu nya sendiri. *** Pada hari itu, semua para tamu undangan sangat antusias menghadiri acaranya. meskipun di masa pandemi covid-19, membuat mereka membatasi tamu undangan. Akan tetapi keluarga, sahabat, dan orang orang terdekat. Bahkan orang yang sangat sangat ia cintai. Menyempatkan untuk hadir, dan menyaksikan acara akad pernikahan tersebut. Ia benar benar tidak kuat lagi, menahan air mata yang sedari tadi ingin meluncur deras. Terlebih saat ia melihat raut wajah jovian dengan mata yang berkaca-kaca. Ryn berusaha menahan keinginannya, untuk menyudahi acara akad yang sedang berlangsung, dan berlari ke arah jovian untuk memeluknya erat-erat. Ia yakin bahwa hati Jovian benar-benar hancur, sama seperti hatinya. Karena harus melihat kekasih yang telah membersamainya selama 3tahun, menikah dengan laki laki lain. *** "Ryn..." Suara lelaki yang berada tepat di samping nya, memecahkan lamunan yang sedari tadi berkelut memikirkan nasib dan juga hubungannya bersama jovian. Lelaki yang memanggil itu adalah Andrian, suaranya pelan menyeruat di telinganya. sembari menyodorkan tangan ke depan wajah yang penuh riasan, menginginkan Ryn menggapai dan menciumnya tangannya di depan pak penghulu, dan juga ayah. sebagai saksi dari pernikahan mereka. Dengan sedikit kasar Ryn berusaha menggapai tangan Andrian, lalu menciumnya dengan sangat terpaksa. Karena ia tahu jika ia menolak, ayah dan penghulu di depannya pasti akan curiga. Selepas bersalaman, ia mendekatkan bibirnya yang mungil, berpoleskan lipstik Berwarna merah bold kearah telinga Andrian, lalu berbisik dengan penuh rasa dengki. "Aku tak suka dengan pernikahan ini, saku tidak suka dengan perjodohan ini. Dan aku membenci kamu Abang Andrian. Kamulah yang menyebabkan rencanaku gagal untuk menikah dengan lelaki pilihanku sendiri." Dengan ketusnya ia ucapkan itu semua. Supaya Andrian mengetahui isi hatinya. Setelah mengungkapkan semua tentang perasaannya ke Andrian. Ryn pun melempar senyumnya ke ayah, untuk meredam amarahnya. "Biarlah, mau seperti apapun kamu membenci saya. Dan belum bisa menerima pernikahan ini. Saya tetap mencintai kamu, saya janji saya akan membuat kamu pun nanti nya jatuh cinta kepada saya, pegang janji saya ini Ryn". Andrian balas berbisik, Dengan percaya diri, berusaha meyakinkan Ryn akan cintanya. *** Setelah menyelesaikan akad pernikahan, Ryn dan Andrian mengikuti rangkaian acara selanjutnya, yaitu bersalaman dengan kedua orang tua, meminta restu, serta berterimakasih atas semua yang telah dikorbankan selama ini. Disaat inilah semua rasa bahagia, takut, dan juga sedih bercampur jadi satu, yang umumnya dirasakan oleh kebanyakan pengantin baru. Rasa takut karena akan melepaskan masa lajang, demi mendapatkan kebahagiaan dari pasangan hidupnya yang baru. Dan rasa sedih karena harus berpisah dari orang tua yang sekian tahun bersamanya. Namun lain halnya dengan Ryn. Sebagai pengantin baru yang ia rasakan hanyalah kesedihan, dan ketakutan yang mendalam. Tidak ada rasa kebahagiaan sedikit pun dalam benaknya. Seperti halnya menelan pil pahit, Dia akan merasakan kepahitan selama-lamanya. Disela-sela acara sungkeman, Ratih widiyadiningrat seorang ibu yang penyayang, tegar dan kuat. Mencoba untuk membisiki sesuatu di telinga gadis satu-satunya yang ia miliki. "Apakah kau bahagia nak?". Tanya ibu untuk memastikan apakah anaknya benar-benar bahagia dengan pernikahan ini. "Iya bu, siapa sih wanita yang tidak bisa bahagia dihari pernikahannya sendiri". Tungkas Ryn yang mencoba untuk tetap tegar, menutupi kesedihan yang ia rasakan.Ryn sangat takut jika kesedihannya membuat kedua nya kecewa. Karena ia adalah sosok yang sangat menyayangi dan menghormati Ayah dan Ibunya. Apapun akan dia lakukan, sesuai dengan keinginan mereka. sekalipun itu menyakitkan baginya. Setelah selesai mencium kedua tangan ibu dan memeluk nya erat-erat, Ryn langsung melemparkan pandangan matanya kearah lelaki yang tubuhnya kini tak sekuat dahulu, lelaki yang memiliki hati sekuat baja. Ia menatap kedua matanya dengan lirih penuh harap. Seakan mengisyaratkan sesuatu. Namun Ryn tak sanggup untuk mengungkapkannya. Wisnu memanglah sosok ayah yang tegas, dan penyayang, untuk keluarganya. Ia rela melakukan apa saja demi anak gadis semata wayangnya. Wisnu lega, karena Ryn telah berhasil menikah dengan orang yang tepat, sesuai dengan rencananya. Dengan wejangan yang dilontarkan dari bibir nya, dengan suara sedikit gemetar. satu persatu ia lontarkan dengan lembut. Sembari mengelus kepala Ryn yang berada dipangkuanya. "Ayah yakin, kamu akan bahagia dengan lelaki pilihan ayah. Andrian adalah lelaki yang tepat untuk kamu, Dia sangatlah baik dan bertanggung jawab Nak, Andrian akan menjadi suami yang tulus mencintaimu". Ryn merasakan sedih yang tak mampu untuk ia tahan lagi, air matanya mengalir didalam pelukan sang ayah. Kedua orang tuanya benar-benar berbahagia dengan pilihan mereka, sedangkan Ryn hanya mampu terdiam untuk menutupi kesedihannya, tanpa sepatah katapun yang terucap dari bibir mungilnya. Hatinya hancur berkeping-keping bak cermin yang jatuh dan byar serpihannya berserakan. Batin nya sungguh tertakan, bibirnya yang sedari tadi terkunci. menahan diri untuk berteriak, namun semua itu tak dapat ia lakukan. Untuk menutupi air matanya yang jatuh semakin deras, Ryn pun berusaha untuk tetap berada dipelukan sang ayah. Dan enggan untuk melepaskannya. Sedari dulu pelukan itu adalah pelukan ternyaman, yang selalu Ryn dapatkan dari seorang Ayah. Betul kata orang, jika Ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuannya. begitu pula dengan Ryn. Ayah adalah satu-satunya laki-laki yang selalu ada, disaat ia membutuhkan kasih sayang. Ayah lelaki yang selalu bisa diandalkan, dan ia juga orang pertama yang selalu membela Ryn saat hatinya tersakiti orang lain. Ryn tidak tahu bagaimana nantinya kalau ia berpisah dari kedua orangtuanya. Apakah ia bisa tanpa mereka. Ditengah tengah Ryn yang sedang bersalaman dengan kedua orang tua nya. Andrian pun bersalaman dengan bibi Hilma. Bisikan yang diucapkan Ryn kepadanya, selalu terngiang dalam pikiran Andrian. dan membuatnya sedikit khawatir. Apakah ia bisa menaklukan hati wanitanya tersebut. Namun bibi Hilma mencoba untuk meyakinkan Andrian. Bahwasanya ia pasti bisa menaklukan hati pujaannya, dan mampu mengembalikan ingatanya. Sesuai dengan misi utama Andrian, dalam menikahi Ryn, karena ingin mengembalikan ingatan yang 12 tahun lalu hilang. akibat penyakit yang dialaminya. penyakit yang dialami Ryn selama ini Yaitu Amnesia retrograde. dimana Ryn kehilangan sebagian ingatan nya di masa kecil. Jadi yang Ryn hanya dapat mengingat Masa-masa saat ini. *** Kejadian dua belas tahun yang lalu menjadi awal dari amnesia yang ia derita. trauma akan sesuatu, membuat ia sangat tertekan sampai-sampai ia tidak mampu mengingat kejadian tersebut. Sebab itu andrian kembali hadir dalam kehidupan Ryn. Mencoba untuk memulihkan kembali ingatan Ryn yang telah hilang dua belas tahun yang lalu. *** "Kamu pasti bisa nak" ucap bibi Hilma. "Tapi saya sedikit khawatir bi, apakah saya berhasil mengembalikan ingatan Ryn" "Coba saja dulu, kamu tunjukan ketulusan cintamu kepadanya. Dan sedikit demi sedikit kamu tunjukan ke dia apa saja yang pernah ia lakukan di masa kecilnya. Bibi yakin, Itu akan membantu Ryn menemukan ingatan nya kembali". Bibi Hilma memberikan saran yang masuk akal, dan membuat Andrian mau untuk mencobanya. "Baik lah bi, saya akan lakuin apa yang bibi sarankan tadi. Terimakasih ya bi". "Sama sama nak, Kamu jangan menyerah ya. ingat cinta sejati tidak akan pernah menemukan titik lelahnya, ia tidak akan karam diterjang ombak, bibi yakin kamu pasti bisa". Setelah selesai bercengkrama, dan mengungkapkan segala isi hati kepada kedua orang tua. Ryn dan Andrian pun beranjak dari tempat semula, dan saling bertukar posisi. Andrian ada di posisi orang tua Ryn begitu sebaliknya. Di hadapan Ayah. Andrian mengungkapkan soal rencana yang ia miliki, untuk mengembalikan ingatannya Ryn. Yaitu perlahan-lahan ia akan menunjukkan beberapa tempat atau melakukan kejadian-kejadian yang pernah dialami saat Ryn masih kecil. Terutama peristiwa yang menyebabkan Ryn kehilangan ingatannya itu. Hal itu Andrian lakukan, karena ia pernah membaca sebuah artikel, yang menyatakan bahwa satu-satunya cara untuk mengembalikan separuh memori ingatan yang hilang. Adalah dengan therapy ingatan. Yaitu melakukan suatu hal-hal kecil, yang pernah atau sering dilakukan sebelum ia kehilangan memori ingatan nya. Dan Andrian akan melakukan itu. ** Ditengah-tengah Andrian dan ayah yang sedang menyusun rencananya. Ryn menaruh kepalanya dipangkuan bibi Hilma. Hanya kepada bibi Hilma ia mampu mengungkapkan semua yang ia rasakan saat ini. "Bi, sebenarnya aku tidak bahagia dengan pernikahan ini. Aku tidak bisa menerima abang Andrian sebagai suamiku bi. Aku mencintai orang lain dan itu bukan Abang. Tapi aku tidak sanggup untuk mengatakan nya kepada ayah dan ibu. Aku tidak ingin mereka tahu, karena itu akan membuat mereka kecewa". "Sayang, bibi tahu sejak awal dari caramu memandang Andrian kamu terpaksa menerima pernikahan ini. dan bibi sangat memahami apa yang kamu rasakan. Karena bibi pun pernah mengalaminya dengan pamanmu. Dulu bibi sempat tidak menyetujui perjodohan orang tua bibi, yaitu nenek dan kakekmu. Bibi tidak bisa menerima paman sebagai suami bibi, tapi seiring berjalan nya waktu, bibi mencoba untuk membuka hati bibi ke paman. Karena dengan kami hidup bersama, perasaan itu akan muncul dengan sendirinya. Apalagi dahulu paman memang sangat mencintai bibi sebelum ada rencana perjodohan. Jadi dengan segala usahanya paman dalam menaklukan hati bibi, itulah yang membuat bibi luluh. Dan kamu tahu itulah yang dinamakan cinta sejati." "Cinta sejati itu memandang kelemahan, lalu diubah menjadi sebuah kelebihan untuk selalu mencintainya" - Bj.Habibie Bibi Hilma mencoba untuk meyakinkan Ryn bahwa Andrian tulus dengan cintanya, dan suatu saat nanti Ryn akan menyadari cinta yang Andrian punya untuknya. Setelah bibi meyakinkan Ryn, ia mengerti betul dengan apa yang dimaksudkan, dari penjelasan bibi tadi. Hatinya berkata, 'mungkin yang bibi ucapkan itu ada benarnya. Tapi apakah aku bisa menaruh hatiku kepada saudara sepupuku sendiri. Sedangkan yang diceritakan bibi tentang dirinya dan paman itu sangatlah jauh berbeda. Karena bibi mengenal paman yang latar belakangnya paman adalah orang asing baginya. Sedangkan aku, abang Andrian adalah saudara sepupuku sendiri. Entah lah aku pusing memikirkan ini'. Lalu setelah lama Ryn berada di hadapan bibi Hilma. Ia melanjutkan tujuannya ke arah paman, dan disanalah paman menceritakan tentang Andrian, sosok yang selama ini dinilai anak yang baik, penurut, dan juga penyayang. paman faham betul tentang sosok Andrian, karena ia sudah lama tinggal dengan Andrian. Setelah mereka selesai melakukan sesi acara sungkeman kepada kedua orang tua mempelai. Ryn dan Andrian kembali ke tempat duduknya masing-masing. Hari ini seakan waktu sangatlah panjang untuk Ryn. Karena ia belum bisa menerima pernikahannya. Jadi ia merasa acara pernikahan ini begitu membosankan. Untunglah ada sahabat-sahabat yang datang menemaninya. Ryn sengaja meminta mereka untuk naik ke atas panggung. untuk berfoto dan menemaninya. Termasuk dengan jovian sang mantan kekasih yang juga ikut naik. Namun tak disangka jovian melangkah mencoba mendekati Andrian dan memeluknya. Jovian mengungkapkan bahwa dirinya ikhlas melepas Ryn. Asal Andrian mampu dengan tulus mencintai Ryn. "Aku titipkan dia, lanjutkan perjuanganku untuknya. Bahagiakan dia, kau sayangi dia, sepertiku menyayanginya". Kata kata yang seperti lirik lagu ini, dia coba lontarkan ke telinga Andrian. "Aku tak pernah berjanji untuk sebuah perasaan, tapi aku berusaha berjanji untuk sebuah kesetiaan". Andrian mengungkapkan salah satu kutipan yang pernah diucapkan oleh seorang profesor ternama. yang memiliki kisah nyata tentang cinta sejatinya bersama seorang istri bernama ainun. Dia adalah Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Kutipan yang disebut oleh Andrian membuat Jovianian yakin, bahwa cintanya kepada Ryn itu memang benar tulus. Bukan karena paksaan atau karena perjodohan semata. Lalu setelah puas berbincang dengan Andrian, jovian datang menghampiri Ryn. Semula Ryn merasa penasaran, saat melihat Andrian dan Jovian berpelukan. Namun disaat jovian mendekatinya. kini rasa penasaran berganti menjadi dram yang seakan bertabuh kencang, matanya memerah, riasanya yang saat tadi ditambah oleh perias karena tersapu dengan air mata, ketika memeluk sang ayah. Kini kembali tumpah dan menggerus kembali riasannya tersebut. Ryn mencoba untuk menggapai tubuh jovian dan memeluk nya erat-erat. Namun tidak disangka pelukan nya membuat semua yang melihat menjadi heran, dan bertanya-tanya apakah yang sedang terjadi. "Ehhh.. kenapa itu ko pengantin wanitanya malah pelukan dengan pria lain" pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dari tamu undangan seakan menyerbu dan menusuk dalam telinga Andrian, Ryn dan yang lainnya, yang ada di atas panggung. Namun Ryn menghiraukannya, dan tetap memeluk jovian sembari mengungkapkan sesuatu dengan pelan-pelan namun terdengar jelas di telinga Andrian. "Maafkan aku Sayang, jujur aku masih sayang sama kamu". Namun mendengar apa yang diucapkan oleh Ryn, tidak berhasil membuat jovian menjadi iba. Ryn dikejutkan dengan sikap jovian yang berusaha mendorong tubuh Ryn untuk melepaskan pelukan tersebut dan dengan tega mengucapkan sesuatu kepada Ryn. "Maaf, semenjak pada hari ini aku tidak lagi mencintaimu. Cintai dia, suamimu. semoga kamu bahagia dengannya." Seperti tersambar petir Ryn mendengar ucapan Jovian, ia sangat-sangat sedih dan tidak dapat menerima ini semua. Ryn berusaha kembali menggapai tubuh Jovian untuk memastikan bahwa semua yang ia katakan itu tidak benar. Ryn yakin bahwa jovian masih sangat mencintainya.Namun, tidak terasa badannya tiba-tiba lemas dan semua terlihat gelap dan sangat sunyi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD