PART 14

2110 Words

Callia duduk dengan merapatkan kaki dan menautkan jemarinya samar. Esperanza Cesterson jelas sedang menikmati keterpakuannya dengan menatap dua anak muda yang sedang duduk dengan gelisah di depannya. Teh daun hijau yang konon kata pria bercelemek ketat sengaja didatangkan langsung dari Jepang, mengepul sia-sia tanpa seorangpun berniat menyesapnya. Semua asyik dengan pikirannya masing-masing. Orlando bahkan harus mengusik neneknya itu dengan memanggilnya lirih. Dan Esperanza hanya mengangkat tangan memberi peringatan setiap kali Orlando memanggilnya pelan. Wanita itu nampak berpikir sangat keras walau air mukanya terlihat tenang. Sudah sepuluh menit berlalu. Terlalu lama untuk sebuah kediaman. Dan helaan napas. "Apa aku perlu bicara dengan Betty?" Lalu suara Callia dan Orlando bersahut

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD