rasa yang sama

1015 Words
Dua hari sudah aku berbaring di kontrakanku,badanku masih lemas walau aku sudah beristirahat dengan baik.sekarang sedang musim hujan,aku beberapa kali terkena hujan saat berangkat ataupun pulang kerja.sampai akhir nya badanku yang ku anggap kuat ambruk juga.dokter berkata kalo aku kecapean dan harus istirahat.sebenar nya aku ingin mengunjungi rumah kakak ku untuk beristirahat di sana,tp sekali lagi pikiranku melarangnya karna takut merepotkan mereka.sementara sakitku tak seberapa dengan beristirahatpun aku akan cepat pulih kembali."tok tok tok... "suara pintu di ketuk terdengar. seketika gagang pintu ku bergerak ke bawah dan pintu pun terbuka,ryan masuk ke dalam rumah terburu buru sekali dan segera menutup pintu kembali karna di luar hujan tengah turun deras.di mengibas ngibaskan baju nya yang sedikit basah.di lepasnya jaket yang ia kenakan dan segera menggantung nya. "kenapa kesini kalo hujan,.."ucapku dengan lemas.ryan hanya tersenyum sambil cepat mencari mangkuk yang cukup besar.dia tuang sayur yang sedari tadi ia pegang dalam bungkusan. " apa itu yan...? "tanyaku penasaran.ryan menoleh kearahku. "sup dengkul,katanya baik buat kesehatan.biar kamu cepat pulih... " jawabnya. dia membuka penanak nasi,tadi pagi dia memasakan nasi untuk ku dan membawa lauk nya juga.di lihat nya isi dari penanak nasi itu. "sudah makan?? "tanya nya,aku mengangguk pelan.dia segera menutup kembali penanak nasi itu dan menyimpan sayur dengkul yang di bawa di atas meja. "yaudah ini buat nanti aja..."dia pun duduk di sampingku.tak lama dia memegang dahi ku... "udah baikan?? "tanya nya lagi.dia masih tampak cemas dan khawatir seperti hari kemarin.ya ryan mengurusku dan menjagaku dengan baik selama aku sakit. " udah baikan ko,perawatnya galak.datang kesini aja sehari bisa 3x hanya untuk memastikan aku makan dan minum obat dengan baik... " jawabku sambil melirik ke arah nya.ryan tertawa,tapi seketika ia terdiam dia sandarkan tubuhnya di ke dinding kamar.dia terlihat menghela napas nya panjang,aku sedikit khawatir. " kenapa yan??? kamu ada masalah... "aku cemas karna gelagat nya yang tak biasa. dia lama terdiam seperti enggan menjawab sampai akhirnya dia membuka suara. "aku ingin sunat may... "perkataan nya yang tenang mengejutkanku. " ko tiba tiba... " "entahlahhh... "dia menatap langit langit kamar.seolah ragu... " sunat baik ko buat kesehatan,banyak ko yang di luar agama kami melakukan sunat. "ucapku.ryan kmudian menatap tajam ke arahku.kemudian kembali memalingkan wajahnya menatap kosong pada seisi ruangan. " aku sudah berusaha untuk tak melewati batasku.tapi aku tak bisa.sesekali aku ingin mengobrak abrik batasan itu... " ucap nya.aku menatap nya dalam seolah hampir mengerti apa yang hendak dia bicarakan. " kenapa seperti ini??"...dia menatap kearah ku seolah enggan menjawabnya.aku memegang tangan nya. " yakin kan dulu hatimu,baru bertidak yan.jangan terburu buru bila nanti akhirnya kamu akan menyesal... "aku mencoba menenangkan kegalauan hati nya. "bila aku seiman dengan mu mungkinkah batasan yang kamu buat denganku akan menghilang? mungkinkah kamu bersedia aku halalkan seperti perintah agamamu?... "pertanyaannya nya menusuk jantungku,tatapan nya tajam dan dalam seperti mengiba sebuah jawaban.aku melepaskan genggaman tanganku.aku sendiri bingung dengan apa yang mau aku ucapkan. " keputusan itu harus benar benar bulat.pikirkan lagi baik baik. kamu tidak hidup sendiri ada orang tua mu,keluarga mu,yang mungkin akan menentang itu.pikirkan baik baik.di luar sana masih banyak gadis gadis cantik yang seiman denganmu yang siap kamu halalkan... "balasku.aku menghela napas ku sejenak " kita bisa berteman seperti biasa yan.aku akan selalu seperti ini.menjadi sahabatmu,tak peduli kita berbeda..."lanjut ku. "aku mau nya lebih mayy... "dia menjawab singkat dan kembali menatapku. "bila kamu mau menerimaku,aku siap mengorbankan apapun.walaupun aku harus mengorbankan keluargaku... "sambung nya lagi. "tapi yan... "pikiran ku buntu entah apa yang mau aku ucapkan. "kamu tinggal bilang ya atau tidak.selebih nya biar aku yang berusaha.bila memang aku tak mampu baru menyerah... "ucap nya.dia tak melepaskan pandangan nya dari ku.aku sendiri bingung dengan perasaan yang aku rasa.meskipun sudah lama aku menganggap nya sahabat namun aku selalu tak rela bila dia melirik atau menggoda wanita lain.seolah olah aku adalah pemiliknya. dia kembali menyandarkan kepalanya ke dinding kamar. "aku sudah berusaha mengalihkan pandangku ke arah lain,namun lagi lagi kamu yang berada di hadapanku.aku lelah membohongi diriku sendiri "ucap nya.aku menatap nya yang tengah menatap kosong ke arah lain.aku mengumpulkan keberanianku untuk berbicara dan mengungkapkan apa yang ku ingin. " baik lah yan... "ucapku singkat,ryan dengan segera menoleh ke arahku.matanya tampak berbinar. " benarkahh?!!kamu bersedia berjuang bersama ku?? "dia seolah tak yakin.aku hanya mengangguk kecil.tiba tiba dia mendekapku erat sekali.seraya mengucapkan terimakasih.untuk kali pertama jantungku kembali berdetak kencang oleh nya,setelah sekian lama aku membuang perasaanku jauh jauh di hadapannya.aku juga tau aku membutuhkannya.karena dia lah yang selama ini telaten menjagaku. satu bulan sudah berlalu,aku mulai dekat dengan nya sebagai pasangan kekasih. sampai akhir nya dia menghilang.selama hampir satu minggu aku tak bertemu dengan nya.dia hanya berpamitan pada ku dan berkata akan menonaktifkan semua medsos milik nya.entah apa yang sedang dia lakukan.aku hanya mempercayainya saja.karna dia sempat berjanji padaku bahwa dia akan mengurus segala nya.aku bahkan tak mencoba mencari nya.karna semenjak aku memutuskan berhubungan dengannya aku sudah pasrah bila akhir nya tidak sesuai dengan apa yang aku harapkan.karna sekali lagi masih ada pembatas yang membuat kita berbeda dan terasa sulit untuk bersatu. tiba tiba saja aku teringat dengan nya di satu malam sebelum dia menghilang.seperti biasa dia berdiri tak jauh dari depan tokoku.badan nya terlihat lusuh,meski dia tersenyum kepadaku aku tau ada yang sedang tidak baik baik saja terjadi pada nya.aku mendekati nya berpura pura tak tahu.aku tak ingin pertanyaan dari ku semakin membuatnya gundah.malam itu kita hanya berjalan,dia menggenggam tanganku dengan erat tanpa menengok ku sama sekali.sesekali ku lirik raut wajah nya. "kenapa...?? "aku memberanikan diri bertanya,dia menghentikan langkah nya dan malah menatap tajam ke arah ku. aku enggan bertanya kembali dan menunggu dia yang bicara. "kita menikah... "ucap nya tiba tiba.aku agak terkejut. dan melepaskan genggaman tangannya. "kenapa...? "tanya nya,aku memalingkan wajahku.jujur saja aku tak bahagia mendengar ini semua.mengingat kita yang akan sulit mendapat restu dari keluarga kita. " aku tak ingin ada hal apapun yang memisahkan kita may.kita menikah saja..."ucap nya lagi. "sudah lah yan,sekarang kita jalani saja apa yang sedang berjalan di depan kita.selebih nya kita tinggal berserah... "jawab ku.sambil kembali berjalan. "tunggu aku 2 minggu saja.aku janji bakal menuntaskan segala urusanku... "kata katanya seolah meyakinkan ku.aku tak mampu berkata lagi,ku anggukan saja kepalaku berharap itu bisa menenangkan nya...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD