"Bu Mela?" "Ma?" Aku mengedarkan pandangan ke halaman depan. Meski ini sudah malam, tetangga bisa saja melihatnya saat lewat. Besok akan terjadi kegaduhan kalau pasangan sama seperti mereka tidak segera disingkirkan. "Masih mau di situ?" tanyaku sinis. Mas Joko segera bangkit dari duduknya dan mendekatiku, tetapi aku justru bergerak mundur. "Mau ngapain?" "Biar aku jelasin, yang tadi itu tidak seperti yang kamu kira." Aku tertawa kecil. Lucu sekali. Padahal Mas Joko juga melihatku yang memperhatikan mereka sedang bermesraan. Apa yang perlu dia jelaskan lagi untuk sesuatu yang sudah sangat jelas? "Buang-buang waktu, Pa. Aku nggak punya waktu buat dengerin penjelasan klise kamu. Aku cuma mau nanya beberapa hal sama kalian." Aku menatap Yanti dan Mas Joko secara berganti. Bohong

