Bab 69 Kejutan Lain "Mela? Itu benar kamu, Nak?" Suara ibu yang lembut itu terdengar seperti petir di siang bolong bagiku. Aku tidak kuasa menatap wajah mereka terlalu lama. Mereka pasti sudah melihat atau mungkin juga sudah dengar tentang masalah rumah tanggaku. Aku mendengar langkah mereka yang mendekat, tiba-tiba sebuah tangan menyentuh lenganku dan mengusapnya pelan. Kualihkan pandangan dari lantai ke arah sosok di depanku. Ibu menatap dengan sorot mata yang sulit untukku artikan. Apakah dia kecewa? Apakah wanita ini merasa kalau aku sudah gagal? Kini, Entah mengapa air mata yang sudah tidak lagi tumpah selama berhari-hari, kembali merembes keluar dan membasahi pipiku. Bapak yang berdiri di belakang Ibu juga hanya diam sambil menatap. "Kenapa kamu lakuin itu, Nak? Cepat minta

