Bab 13 Pembalasan Si Babysitter Yanti melakukan semua yang aku perintahkan. Sambil mengawasinya, aku menulis di ruang tengah. Sekarang sudah lewat jam 10 malam dan Yanti masih mengepel lantai. “Yanti, ambilin saya minum, dong,” perintahku. Perempuan itu tidak menyahut. Dia selalu memasang wajah kesal setiap kali aku melontarkan perintah kepadanya. Pembantu macam apa yang kerjanya begitu. “Yanti!” “Ibu nggak lihat? Saya ini lagi ngepel! Kalau ngambilin air, nanti lantainya kotor lagi karena kaki saya.” Lihat? Tidak ada sopan-santunnya. Dia adalah pembantu yang paling tidak tahu diri. Sungguh, jika bukan karena Mas Joko, sudah aku buang dia ke truk sampah! “Terus saya harus ambil sendiri, begitu?” sahutku sinis. “Kenapa nggak? Itung-itung olahraga malam lah, Bu. Jangan duduk teru

