Serba Beban

1774 Words

Bab 50 Serba Beban   “Kenapa diam saja?” tanya Adam saat mereka dalam perjalanan pulang.             Ajeng tak menjawab dan terus saja tak menanggapi Adam.             “Kamu sedih karena kehilangan pekerjaanmu?”             “Aku nggak punya pemasukan sekarang, Mas. Tentu aja aku merasa sedih,” jawab Ajeng lalu mendesah seolah bebannya berat sedang berada di pundaknya.             “Kamu bisa bekerja di kantorku,” kata Adam yang langsung mendapatkan gelengan kepala.             “Nggak, makasih.” Ajeng segera menjawab. Lebih baik ia tidak menerimanya, berdekatan dengan Adam saja sebenarnya sudah membuatnya tidak nyaman sama sekali.             “Kamu yakin? Saya akan menawarkan gaji yang cukup tinggi dibanding kamu harus bekerja di kafe.”             “Aku akan menganggur dulu. Sela

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD