BAB 28. Semangat baru

729 Words

Daniel melihat keluar jendela pesawat. Pemandangan kota terlihat indah dari atas. Kerlipan lampu seumpama jutaan kilauan bintang. Ia terus memandanginya sampai semuanya meredup, tidak terlihat lagi. Sungai besar membelah kota. Terus mengalir hingga pinggiran pulau yang dipagari ribuan pepohonan. Berakhir menyatu dengan lautan. Dia termenung melihat kota kelahirannya, tempat ia bertumbuh dan mendewasakan diri, kota di mana cintanya tertambat.Sejauh matanya memandang kini hanya jutaan kapas raksasa yang terlihat. Cakralawala biru gelap yang maha luas membentang tak berbatas tepi. Daniel menyandarkan tubuh letihnya. Tatapan kosong menerawang, "Kamu pasti baik baik saja Mia. Rayhan pasti menjaga kamu. Aku tidak perlu aku khawatir," ucapnya di dalam hati. Tidak lama kemudian, matanya tertutu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD