Setelah selesai menjelaskan apa yang terjadi saat Jura pergi untuk menghancurkan inti menara di masa lalu kepada ketua yayasan, dan mendapatkan jawaban yang terus terngiang di dalam kepalanya, akhirnya Jura dan ketua yayasan mengakhiri pembicaraan mereka.
Henry dan Fillia kembali masuk ke dalam ruangan itu setelah dipanggil oleh ketua yayasan. Fillia sedikit memiringkan kepalanya dengan wajah yang kebingungan. “Apa yang kalian berdua bicarakan? Rasanya aku dan Henry baru saja keluar dari ruangan ini selama dua menit,” tanya Fillia sambil berbisik pada Jura.
“Pembicaraan itu tidak ada sangkut pautnya denganmu, jadi kau tidak perlu memikirkannya,” balas Jura dengan malas.
Wajah Fillia langsung memerah, kemudian ia berdeham dan mundur beberapa langkah untuk menjauhi Jura. Tawa pelan keluar dari mulut Jura. Setelah mengetahui maksud Fillia yang sesungguhnya di masa lalu, Jura hanya bisa menyimpulkan satu kata untuk sifat Fillia yang sesungguhnya. Serakah.
Senyuman bak matahari, sikap lembut dan penurutnya, semua itu hanya kedok untuk menutupi niatan buruk yang ada pada dirinya.
Ketua yayasan melirik beberapa saat pada Jura dan juga Fillia, sebelum akhirnya berkata, “Sekali lagi, aku harus meminta maaf karena tiba-tiba memanggil kalian. Alasan aku melakukan hal ini sebbenarnya membuat kami, seseorang yang seharusnya melindungi kalian merasa sangat malu.”
Fillia dan Henry saling melirik satu sama lain dengan pandangan yang bingung. Mereka hanya bisa menganggukkan kepalanya satu kali dengan ragu.
“Ada sebuah … masalah yang bisa merusak negara ini sedikit demi sedikit jika dibiarkan begitu saja. Karena sedikitnya informasi yang didapat mengenai masalah itu, Senat tidak bisa menyebarkan informasi mengenai masalah tersebut dengan mudah.
“Mungkin saat ini hanya ada beberapa keluarga yang mengetahuinya, di antaranya adalah keluarga Reicon dan juga Shallazar.”
“Tapi … aku tidak pernah mendengar tentang hal ini dari ayahku …” gumam Fillia pelan.
“Tentu saja. Seperti yang kukatakan sebelumnya, Senat tidak bisa menyebarkan masalah ini dengan mudah. Mungkin kepala keluarga kalian yang mengetahui hal ini tidak ingin memberi tahu keluarganya yang lain,” tambah ketua yayasan. “Saat ini, ada sebuah menara yang tiba-tiba muncul di bagian terujung negara yang menyerap kekuatan Mana. Menara itu harus segera dihancurkan, tetapi menggunakan sihir atau pun kekuatan fisik dari bagian luar tidak bisa menghancurkan menara itu. Bahkan, tidak ada sedikit pun goresan dari semua serangan itu.
“Sekuat apa pun serangan yang dilakukan, hal tersebut tidak dapat merusak menara itu. Kira-kira apa yang menyebabkan hal itu?” tanya ketua yayasan.
Karena Jura sudah mengetahui jawabannya, ia memilih untuk diam dan menunggu Fillia atau Henry untuk menjawab pertanyaan tersebut. Ketua yayasan yang juga tahu kalau Jura sudah mengetahui jawabannya, hanya menatap ke arah Fillia dan juga Henry.
Merasakan tatapan dari ketua yayasan yang menunggu jawaban dari mereka, Fillia dan Henry terlihat sedikit gugup. Setelah beberapa saat, akhirnya Henry berkata, “Sebelumnya Ketua Yayasan mengatakan kalau menara itu … menyerap kekuatan Mana. Mungkin karena hal itu … menara itu memiliki kekebalan terhadap … sihir? Tetapi karena serangan fisik juga tidak bisa … mungkin ada sesuatu yang membuat menara tersebut bisa me … memperbaiki dirinya sendiri?”
Ketua yayasan hanya menganggukkan kepalanya satu kali setelah Henry selesai mengatakan pemikirannya. “Bagaimana menurutmu? Filillia, anak dari keluarga Shallazar?
Mungkin karena nama keluarganya disebutkan, Fillia terpekik dan bergerak canggung di tempatnya. Jura sedikit tertawa dalam hatinya, sepertinya ketika seseorang yang kekuatan dan kedudukannya sangat jauh dan lebih tinggi dibandingkan dengan dirinya berbicara padanya dengan penekanan seperti ini, ia tidak bisa mempertahankan topeng yang selalu dipasangnya, ya?
“Ka-karena menara tersebut terbuat dari sihir?”
‘Oi, oi, oi! Seharusnya kau memikirkan jawabanmu lebih baik lagi! Bahkan jawaban dari Key mungkin lebih baik dibandingkan dengan dirimu!’ gerutu Jura dalam hati.
“Bagaimana menurutmu, Jurianna?” Mungkin karena ketua yayasan tidak dapat mendengar jawaban yang tepat dari Fillia dan Henry, akhirnya ia bertanya pada dirinya.
“Jawaban yang diberikan oleh Henry hampir benar, tetapi belum bisa menjelaskan semuanya. Menara memang menyerap Mana yang ada di sekitarnya, tetapi hal itu tidak membuat Menara tersebut kebal terhadap sihir mau pun serangan fisik,” papar Jura. Jura berhenti sesaat untuk melihat Fillia dan juga Henry, apakah mereka mengerti penjelasan dari dirinya.
“Lanjutkan,” kata ketua yayasan singkat.
“Menara itu menyerap Mana yang terbentuk secara alami dari alam yang tidak memiliki batas sama sekali. Hampir sama seperti kita yang menyerap Mana dari luar untuk memperkuat kekuatan sihir kita sendiri, Mana yang terdapat dalam diri kita masing-masing.
“Mana yang berasal dari tubuh kita berasal dari roh, yang berada di titik sentral,” lanjut Jura. “Kemudian, titik sentral menjadi inti dari kehidupan seseorang. Itu berarti, menara tersebut memiliki inti. Untuk menghancurkannya, kita harus menghancurkan inti yang ada di dalam menara tersebut.”
“Itu benar. Menara itu memiliki inti kehidupannya. Jika kita tidak menghancurkan inti dari menara itu, yang berada di dalamnya, kita tidak akan bisa menghancurkan menara tersebut,” kata ketua yayasan.
“Berarti jika kita hanya menghancurkan intinya saja … bukankah masalahnya akan cepat selesai?” tanya Fillia.
Jura mendecakkan lidahnya, kemudian berkata, “Tidak semudah yang kau katakan. Untuk beberapa hari ini, ayahmu belum kembali dari sebuah tugas, ‘kan?”
Fillia mengedipkan matanya satu kali. “Bagaimana kau tahu?”
“Karena ayahku juga mendapat tugas yang sama. Untuk meneliti menara tersebut, untuk menghancurkan menara itu,” jawab Jura. “Ayahku, yang memiliki kekuatan sihir terkuat saja belum kembali dari misinya.”
“Lalu … kami dipanggil ke tempat ini untuk … masuk ke dalam menara itu?” tanya Henry.
“ … Menara itu muncul secara tiba-tiba dalam jumlah yang sangat banyak. Karena menara tersebut tidak ada hentinya menyerap kekuatan Mana, kami sangat dipepet oleh waktu,” kata ketua yayasan sambil mendesah panjang. “Kalian memiliki nilai yang sangat tinggi. Bahkan, pelajar lain yang berada di semester akhir tidak memiliki nilai teori mau pun praktik sebaika kalian. Karena itulah, Senat memilih kalian.”
“Hanya kami bertiga?” tanya Henry sekali lagi. Ia tidak bisa mempercayai telinganya yang mendengar perkataan ketua yayasan.
“Menara yang akan kalian masuki baru saja muncul beberapa jam lalu, sehingga Mana yang diserap oleh menara itu tidak terlalu banyak. Kekuatan sihirnya pun tidak besar, kemungkinan besar tidak akan ada sesuatu yang bisa membahayakan kalian di dalam sana,” kata ketua yayasan, kemudian ia melirik Jura dan berkata, “Kalian bisa menghancurkan menara tersebut dan kembali dengan selamat … asalkan kalian tidak melakukan hal yang dapat membahayakan diri kalian sendiri.”
“Kalian berdua tidak perlu khawatir. Asalkan kita berhasil menghancurkan inti dari menara tersebut, kita bisa kembali dengan mudah,” kata Jura yang ingin mempersingkat waktu yang terbuang sia-sia karena ketidak yakinan Fillia dan Henry. “Aku juga yakin tidak ada apa pun di dalam sana, hanya ada inti dari menara itu dan satu atau dua jebakan.”
“Tapi … seperti yang kau bilang sebelumnya, bahkan ayahmu yang memiliki kemampuan sihir terkuat belum kembali, ‘kan?” tanya Fillia pada Jura. “Kau juga bilang kalau menghancurkan inti menara itu tidak semudah apa yang aku katakan sebelumnya, ‘kan?”
“Menghancurkan inti menara memang tidak sulit, tidak juga mudah. Tetapi, asalkan kita menghancurkan inti menara tersebut, kita bisa menghancurkan menara itu juga,” balas Jura. “Maksudku yang tidak semudah perkataanmu adalah, kenapa orang-orang yang masuk ke dalam menara itu belum juga kembali meski hanya menghancurkan inti menara itu saja?”
“Karena sulit untuk menghancurkan intinya?” jawab Henry.
Jura menepuk keningnya satu kali dengan keras. “Apa kau tidak mendengar perkataanku? Aku sudah bilang menghancurkan menara itu tidak sulit. Apalagi menara yang intinya baru saja terbentuk beberapa jam lalu.”
“Jadi … apa masalahnya?” tanya Fillia dan Henry secara bersamaan.
“Menara itu memiliki sihir spatial. Waktu yang kita habiskan di dalam menara tersebut berbeda dengan waktu yang ada di luar menara,” papar Jura. “Karena itulah ayahku, termasuk ayahmu juga, Fillia. Belum kembali dari tugas mereka untuk meneliti dan menghancurkan menara tersebut.”
Ketua yayasan tiba-tiba menganggukkan kepalanya satu kali, dan menambahkan, “Itu benar. Jumlah menara yang muncul sangat banyak dalam waktu yang sangat singkat. Tidak hanya itu, orang-orang yang menerima tugas untuk meneliti dan menghancurkan menara itu belum juga kembali.”
“Ah … jadi Senat memutuskan untuk mengirim … kami ke dalam menara itu?” tanya Fillia.
“Ya. Awalnya aku tidak ingin meminta kalian untuk menghancurkan menara tersebut, tetapi karena kurangnya … orang yang bisa melakukan hal itu, aku tidak punya pilihan lain,” gumam ketua yayasan. “Ketua Senat juga tidak memperbolehkanku untuk melakuaknnya. Tapi setelah berbicara langsung pada kalian, sepertinya aku tidak perlu khawatir lagi.”
‘Ya, kau tidak perlu khawatir dan cepatlah kirim aku ke dalam menara itu!’ batin Jura.
“Karena hal itu, aku bisa untuk meminta pertolongan pada kalian,” kata ketua yayasan sambil membungkukkan tubuhnya pada Jura dan yang lainnya.
“Tidak ada pilihan lain. Sebagai seseorang yang mengabdi pada negara, aku akan menerima permintaan ini!” sahut Jura yang sempat lupa pada karakternya sendiri.
“A-aku juga akan melakukannya!” sahut Fillia tidak mau kalah. Di sampingnya, Henry hanya bisa menggaruk bagian belakang lehernya dengan ragu, tetapi ia tetap menganggukkan kepalanya menyetujui permintaan ketua yayasan.
Ketua yayasan berterima kasih beberapa kali sambil memberikan beberapa peralatan yang bisa melindungi dan mempermudah Jura dan yang lainnya selama di dalam menara tersebut.
“Selama Senat tahu kalau aku, Fillia dan Henry masuk ke dalam menara itu dan berhasil kembali setelah menghancurkan menara itu … semuanya akan beres, ‘kan?”
Ketua yayasan yang sedang memasangkan sebuah jimat dengan pelindung magis yang cukup kuat hanya bisa memandang Jura dengan pandangan penuh tanda tanya. “Apa yang kau pikirkan?”
“Aku berpikir untuk mengurung mereka di suatu tempat setelah kami bertiga masuk ke dalam menara itu, dan menghancurkan inti itu sendirian,” jawab Jura. “Dengan begitu, semuanya akan aman tanpa adanya kecelakaan sedikit pun!”
Kening ketua yayasan langsung berkerut. “Apa kau yakin bisa melakukannya sendirian?”
“Tenang saja, aku pernah menghancurkan menara yang seperti itu sebanyak dua kali,” cetus Jura dengan bangga. “Menghancurkan satu lagi tidak akan sulit bagiku.” []