PART 17

1716 Words

Azzam melajukan mobilnya menuju rumahnya bersama Zee. Pikirannya tak tenang, bisa-bisanya ia melupakan Zee yang kemarin ia marahi. Bagaiman mungkin Azzam tak sadar bahwa masih ada Zee yang menjadi tanggungjawabnya. Sejak semalam Zee tak juga menelponnya ataupun mengiriminya pesan. Kamu mengharapkannya, Zam? Tak ingatkah kamu kemarin kamu menuduhnya macam-macam? Bahkan Zee begitu marah saat mendengar kamu menghina kedua orangtuanya. "Zee?" Azzam mengetuk pintu dengan terburu-buru. "Zee!!?" Teriak Azzam tak tenang. Ia mencoba memegang handle pintu. Tak terkunci. Azzam terus memanggil nama Zee, namun tetap tak dapat sahutan. Azzam memeriksa dapur, taman belakang dan juga tempat-tempat yang sering Zee datangi sebelum kamar. Nihil, Zee tak ada disana. Pikiran Azzam semakin kalut. Saat Azza

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD