Namanya adalah Alex Herndell, seorang CEO dari perusahaan Multi-Nasional di bidang finance dan juga keuangan. Meskipun di umurnya yang baru 25 tahun, dia mampu mengelola perusahaannya itu sendirian tanpa dibantu oleh keluarganya lagi sekarang. Di kantor, ia sering di sapa sebagai pak Alex walaupun usianya yang bahkan cenderung lebih muda dari sebagian besar pegawai di kantornya.
Sehari-hari, pekerjaan Alex adalah untuk memandang laptop di depan kantor dan juga mejanya untuk melihat-lihat mobil baru yang mungkin ia akan beli di hari itu juga karena saking bosannya. Alex bahkan bisa saja tidur dan membeli mobil ferrari sementara paginya mobil itu sudah terparkir di depan rumahnya.
Namun, Alex memiliki aib yang belum pernah diketahui oleh siapapun kecuali orang-orang terdekatnya. Alex sangat malu dengan aib itu sampai-sampai bertekad dengan sangat besar untuk menutupinya. Aib itu adalah bahwa dia tidak pernah memiliki pasangan sama sekali seumur hidupnya yang sudah menginjak seperempat abad itu sekarang.
Sebenarnya, wajah Alex sangatlah tampan. Kerangka tulangnya yang ramping sekaligus tegas menjadikannya terlihat sangat tegas dan juga tampan. Hidungnya yang tampan dan juga lurus sangat cocok dengan raut mukanya itu di sana. Sementara matanya yang agak sipit diikuti dengan alis tebal membuat ketampanannya semakin menjadi-jadi.
Di dalam kantor, para karyawan wanitanya mengira kalau Alex merupakan orang yang sudah menikah dan tidak tertarik dengan hubungan romansa atau sejenisnya. Karena Alex sangat pintar untuk menyembunyikan status yang menyedihkan itu selama bertahun-tahun pula. Alex menjadi benar-benar seorang yang sangat dilema di saat bersamaan. Di satu sisi dia ingin mendapatkan pasangan sementara di sisi lain dia juga tak mau identitasnya terbongkar sebagai jomblo ultimatum.
Bahkan mungkin seseorang yang melihat Alex untuk pertama kali tidak akan pernah percaya kondisi dan juga status Alex yang seperti sekarang ini masih bersatus tidak berpasangan ataupun jomblo. Orang-orang akan mengira kalau Alex memang ingin memisahkan kehidupan pribadi dengan pekerjaannya.
Dan Alex sangat menggebu-gebu ingin mendapatkan pasangan karena ia juga ingin merasakan apa itu artinya dicintai dan juga mencintai. Pengalaman dan juga memori itu tak pernah bisa dia dapatkan di dalam hidupnya yang sudah mulai menuju ambang kedewasaan itu. Alex sangat ingin merasakannya meskipun itu mungkin akan menjadikannya jalan yang berdarah-darah penuh nanah.
Alex tak ingin jika harus mati dan menjadi seorang bujang lapuk tanpa pasangan sama sekali menikmati hidupnya. Bahkan jika bisa, status duda sekalipun tidak akan berasa apa-apa kepadanya daripada seorang bujang lapuk yang tak tersentuh wanita sedikit pun. Dia sangat ingin melakukan itu semua sekarang juga sebelum semuanya menjadi terlambat.
Tapi sebelum dia mendapatkan pasangan untuk menemani hidupnya, Alex bahkan sudah berpikiran bagaimana jadinya jika dia benar-benar mendapatkan seorang pasangan. Dia tidak ingin meninggalkan pekerjaannya itu demi pasangan yang juga masih belum tentu bagaimana statusnya nanti di dalam hidup Alex. Dia tak ingin pekerjaannya yang terbatas membuatnya benar-benar terkekang nantinya.
Dan saat ini, Alex sedang duduk manis di kursi empuk sekaligus meja di kantornya sekarang. Ia menunggu karyawan wanitanya untuk datang dan juga memberikannya laporan atas apa yang terjadi sekarang dalam kinerja kantor ini. Alex, sedang merencanakan sesuatu sekarang, dan ia gugup apakah benar-benar bisa melakukannya dengan baik dan benar nantinya.
“Halo, Pak Alex, bolehkah saya masuk ke dalam ruangan bapak sekarang?” Suara seorang wanita dengan suara anggun dan juga manis. Dari dalam, Alex bisa melihat wanita itu yang menguncir rambutnya berwarna merah gelap sambil membawa beberapa kertas yang dia himpitkan diantara kedua tangannya. Alex yang sedang bersantai-santai langsung saja membenarkan postur kursinya dan juga membuatnya terlihat berwibawa di hadapan karyawannya itu sekarang.
“Iya, silahkan masuk.” Balas Alex kepada karyawan itu. Dia pun membuka pintu itu pelan-pelan takut terjadi kenapa-napa nantinya. Alex mulai sadar kalau karyawan ini benar-benar cantik dan juga memiliki postur tubuh yang benar-benar menarik baginya.
Hidungnya mancung membuat keseluruhan wajahnya menjadi sangat manis sedangkan bibirnya yang tipis melengkung ke atas membuatnya menjadi orang yang sangat murah senyum. Alex juga sadar kalau karyawan itu sedang berdandan untuk memberikan penampilan terbaiknya kepada Alex di sana. Karyawan wanita itu pun menyahut. “Halo Pak, Alex. Nama saya Sarah dari bagian Businsess Development. Saya ingin memberikan...”
“Ya. Aku sudah tahu siapa dirimu dan apa maksudmu kemari. Taruh dokumen itu di meja ini sekarang”.
Sarah benar-benar kebingungan bagaimana Bosnya itu bisa mengenal dirinya karena Sarah bahkan tidak pernah berinteraksi atau saling bersapaan dengannya. Sarah tentu saja merasa sedikit campur aduk entah harus tersanjung atau ketakutan. Karena alasan Sang Bos mengingatnya antara karena dia memang memiliki performa yang baik atau malah kebalikannya membuatnya memiliki potensi di pecat.
“Baik Pak. Kalau begitu saya akan menjelaskan secara singkat dan juga dengan rinci apa yang akan menjadi strategi kita kedepannya selama beberapa bulan mendatang untuk perusahaan ini”.
Sarah pun menjelaskan berbagai macam rencana sekaligus strategi yang telah timnya buat untuk diterangkan langsung kepada Alex sebelumnya. Dia sudah mempersiapkannya matang-matang agar bosnya tersebut paham dengan apa yang hendak ia katakan. Namun, Alex malah terlihat tidak fokus dan benar-benar gugup sampai Sarah benar-benar menyadarinya di sana.
“Maaf, Pak Alex. Apakah penjelasan saya ada yang bapak kurang paham dan Anda ingin saya mengulangi ataupun menjawabnya untuk Anda?” tanya Sarah kepada Alex di sana. Namun Alex terlihat bingung sambil memegang dahinya. Dia melipat mulutnya berusaha untuk berpikir keras. Sarah juga terlihat gugup, mungkin dia akan benar-benar mendapatkan masalah kali ini.
“Tidak, kau tidak berbuat masalah apa-apa. Aku mungkin harus mengatakan sesuatu kepadamu sekarang juga.” Ucap Alex kepada Sarah di sana. Alex bahkan berdiri dan beranjak dari kursinya sekarang. Menandakan kalau ia mungkin akan benar-benar mengatakan sesuatu yang benar-benar fatal kepada Sarah nanti. Gadis cantik itu pun mempersiapkan hatinya menghadapi kemungkinan terburuk yang mungkin akan terjadi.
Alex mendekati Sarah, seperti berusaha untuk melihatnya dari bawah sampai atas. Sarah mulai berkeringat dingin, dia merasa akan benar-benar dipecat sekarang juga. Apalagi melihat tampang Alex yang tidak memiliki ekspresi di sana. “Aku mulai berpikir. Mungkin kau akan heran dan juga bertanya-tanya nantinya. Tapi, apakah kau mau menjadi kekasihku?”
Mengatakan kata-kata itu dengan sangat mudahnya, Alex ingin sekali memukul dirinya sendiri. Dia bisa melihat dari raut wajah Sarah kalau dia benar-benar gugup sekarang. Alex mundur beberapa langkah, tahu tindakan dan juga ucapannya benar-benar bodoh sekarang ini. Dan Alex, mendengar kata-kata jawaban dari mulut Sarah. “Maaf Pak Alex, aku sebenarnya ingin untuk kencing sekarang juga. Kumohon maafkan aku sekali lagi sekarang juga!”
Sambil menundukkan kepalanya dengan hormat, Sarah pun langsung saja kabur lari terbirit-b***t dari ruangan itu sekarang. Di hari itu juga, Alex merasa menjadi orang terbodoh yang pernah ada di dunia ini.