Pratama Airlines

1084 Words

Livia menggenggam kertas bertuliskan nama restoran lengkap dengan nomor kursi yang harus dia datangi untuk bertemu calon suami yang Luna pilihkan. Kertas pemberian Luna itu sudah hampir lecek, karena terus ia remas saking gugupnya. Bukan apa- apa Livia orang yang tertutup dan akan sulit beradaptasi dengan orang yang baru dia kenal, lalu sekarang dia harus menikah dengan pria yang sama sekali belum pernah dia temui sebelumnya. Livia meneliti sekitar hingga dia melihat sebuah meja dengan nomor yang sama seperti yang dia pegang. Disana ada seorang pria yang memunggunginya. Punggung pria itu sangat tegap dengan bahu lebar rambut yang tertata rapi dengan balutan jas casual melekat di tubuhnya. Livia mengerutkan kening saat dia merasa mengenal punggung tersebut, lalu matanya mengerjap "Sala

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD