Semakin Dingin

1054 Words

Luna tersenyum saat mendengar deru mobil berhenti di pelataran rumahnya, rumah yang Nathan belikan untuk tempat tinggal mereka, dan sejak menikah satu bulan lalu mereka langsung pindah kesana. Ya, sudah satu bulan, namun Luna merasa tak ada perubahan dalam diri Nathan, bahkan Luna merasa pria itu semakin dingin saja. Luna menghela nafas saat melihat jam di dinding menunjukkan pukul 12 malam, lalu bibirnya kembali tersenyum saat Nathan memasuki rumah. "Kamu pulang, Mas?" Luna menyambut dengan ceria, dia juga mulai menggunakan sebutan Mas sejak mereka menikah, berharap Nathan menyukai panggilannya. "Kamu belum tidur?" Nathan merenggangkan dasi di lehernya, bukannya menjawab, pria itu justru balik bertanya. "Nunggu kamu, kamu udah makan?" Luna melepas jas Nathan, lalu mengambil alih tasn

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD