Dhalia sangat kecewa dan terluka dengan apa yang dilakukan Bahar, apalagi ia mengingat putrinya yang sering bertanya kepadanya kenapa Papinya tidak pulang dan kapan Papinya itu tidak sibuk. "Kalau Ambar tahu Papinya sejahat itu dengan Mas Elangnya, Mas tahu betapa hancur hati anak kita yang polos itu Mas, hiks...hiks..." tangis Dhalia. "Kamu hanya bisa menyalahkan Dimas pada hal anak itu melakukan semua apa yang kamu perintahkan, kamu sungguh tidak tertolong lagi Mas. Jangan kira semalam ini, aku tidak tahu perselingkuhan kamu dan betapa ambisinya kamu ingin menjadi pimpinan Manggala grup. Awalnya aku dan Mami merasa kamu sepertinya tulus ingin Elang beristirahat, tapi sepertinya niat kamu berbeda," ucap Dhalia. "Saya tidak mungkin selamanya menjadi b***k kalian yang hanya diminta unt

