Reindra membuka pintu kamar tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Di hadapannya kini, sang istri terbaring lemah di atas ranjang. Bahkan sepertinya Ayunda tidak menyadari kehadiran Reindra di sana. Reindra mendekat, duduk di tepi ranjang lalu membelai puncak kepala Ayunda dengan lembut. Ayunda langsung terjaga, “Mas Rei … Kok datang sekarang? Katanya tadi bakalan datang jam sepuluh atau jam sebelas,” lirih Ayunda. Ia berusaha untuk duduk namun Reindra mencegahnya. “Perasaan aku nggak enak dari tadi. Sayang, kamu mau ngapain?” “Aku mau duduk, Mas.” “Nggak usah duduk segala, tidur saja.” “Tapi aku mau bikini minum buat kamu, Mas … Kamu sudah sarapan?” “Aku sudah minta Lastri membuatkannya. Kamu tidur saja, Sayang ….” Ayunda mengangguk. Wanita itu kembali merebahkan tubuhnya. “Apa yang