Terhenyak

1566 Words

Ayunda sudah kembali ke toko. Sore itu, seperti biasa toko Ayunda memang ramai pembeli. Biasanya pembeli datang setelah shalat asar hingga jam sembilan malam. Bahkan Ayunda terpikir untuk menambah satu karyawan lagi untuk membantu Meli di tokonya karena toko selalu ramai pembeli. “Bagaimana, Meli. Aman?” tanya Ayunda yang baru saja masuk lagi ke dalam toko. Eril dan Nabila sendiri langsung menuju ke sebuah ruangan yang sudah dialih fungsikan jadi kamar atau tempat istirahat. “Alhamdulillah, Aman kok, Bu. Tapi ya gitu, kalau ibu nggak ada, Meli sedikit kewalahan.” Meli tersenyum manis. “Iya, nanti saya akan rekrut satu karyawan lagi untuk membantu kamu di sini.” Ayunda balas tersenyum, lalu ia pun menekan langkah menuju meja kasir. Ayunda duduk dengan manis di kursi kebesarannya. Ketika

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD